-Bagian 2-
-@@@-
Seminggu sudah kami saling bertemu, kami bertemu di taman bunga mawar. Keakraban kami semakin dekat dan kali ini, entah apa yang terjadi padaku. Chuup~ tiba-tiba aku mencium bibirnya dengan lembut, aku melumatnya dan itu membuatnya terkejut hingga, Hanna mendorongku.“A...apa yang kau lakukan?” ucapnya dengan wajah yang merona
“Ma...maaf, a...aku terbawa suasana” jawabku dengan rasa campur aduk.
Dia beranjak berdiri dan dengan terburu-buru melangkah pergi, Aku merasa dia marah saat ini, aku mengejarnya, menyamai langkahnya.
“Hanna, Aku minta maaf, aku tidak bermaksud untuk...”“Hanbin-ah, aku harus segera pulang membantu Eomma membungkus bunga”
“O...oh ba...baiklah, Aku antar ya”
“Tidak usah, kau pulang saja. Aku harus segera pergi”
“Hanna tunggu!” teriakku membuat langkahnya terhenti di depan pintu rumahnya. “Lusa, bisakah kita bertemu di cafe tepi jalan!?”
“Iya tentu!”
“Aku tunggu jam 8 malam ya!”. Gadis itu hanya mengangguk membalas senyumanku.
-@@@-
Malam ini Hanbin terus saja mengukir senyum, dia memakai pakaian rapih membuat Hyungnya menatap heran.
“Kau kenapa? Dari tadi senyum terus, bahkan sekarang kau berpakaian rapih. Apa kau akan berkencan dengan gadis itu?”“Tidak, rencananya malam ini aku akan menyatakan perasaanku pada Hanna. Hyung, do'akan adikmu ya!” pinta Hanbin semangat
“Tentu! Semoga berhasil!” Jinhwan menyemangati. Hanbin pergi.
Sementara Hanna sedikit enggan untuk pergi, entah kenapa rasanya ragu untuk keluar rumah saat ini. Dia sudah berpakaian dengan dress putih selutut dan bandana motif mawar putih menghiasi rambutnya yang dibiarkan terurai.
“Sayang, kenapa kau masih belum pergi juga? Apa kau akan membiarkan pemuda itu menunggumu?” ucap Eomma sambil mengusap surai putri semata wayangnya.
“Eomma mengenalnya?” tanya Hanna
“Iya, pemuda itu memiliki hati yang bersih dan tulus. Jangan sia-siakan pemuda sepertinya kalau memang dia mencintaimu”
“Tapi, dia bukan pacarku Eomma. Dia tidak pernah menyetakan perasaanya padaku. Dia hanya temanku, teman yang baik” jawab Hanna sambil tersenyum
Eommanya hanya tersenyum “Benarkah hanya teman? Kau tidak jatuh cinta pada pemuda bernama Hanbin itu?”
Hanna tersenyum malu kemudian beranjak berdiri “Baiklah, aku akan pergi sekarang. Terima kasih Eomma, sudah memberiku semangat” ucapnya lalu mencium kedua pipi Eommanya dan pergi.
-@@@-
Hanbin sudah berdiri cukup lama di depan cafe, matanya terus menelusuri sekelilingnya. Sesekali dia melihat jam tangannya. Rasa pegal tidak terasa sama sekali, yang ada adalah perasaan bahagia dan dah dig dug. Sudah lewat setengah jam dari waktu yang dijanjikan, kali ini dia melihat Hanna di sebrang jalan yang melihat kearahnya juga sambil tersenyum.Hanbin melambaikan tangannya, jantungnya mulai berdegup kencang tak karuan.
TIIIIN...SHIIIT!!! BRAAAK!!!
Seketika suasana berubah, orang-orang berhambur ketengah jalan mengerumuni seseorang. Hanbin berdiri mematung, jantungnya yang berdetak kencang seketika berhenti sesaat. Tubuhnya kaku saat ingin sekali melangkah menuju kerumunan ditengah jalan.Cukup lama Hanbin berusaha menggerakan kakinya yang kaku, hingga akhirnya ampu melangkah dan langsung menghampiri kemurmunan tersebut, sampai terlihat seorang gadis bergaun putih yang berubah warna menjadi merah sekarat dengan kondisi darah keluar dari semua indranya. Mata, hidung, mulut dan telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Fanfiction Oneshoot dan Twoshoot
RandomBagi yang suka cerita singkat, padat dan jelas, gak suka yang panjang-panjang sampai berchapter-chapter... Aku buatkan cerita atau fanfiction oneshoot/twoshoot. Tapi semua tokoh aku dari kpop dan actor korea 😊