Bagi yang suka cerita singkat, padat dan jelas, gak suka yang panjang-panjang sampai berchapter-chapter... Aku buatkan cerita atau fanfiction oneshoot/twoshoot.
Tapi semua tokoh aku dari kpop dan actor korea 😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee Taeyong NCT
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flower (OC)
"Musim gugur ... tidak akan menghancurkan sebuah pohon."
***
Matanya mulai terbuka, memamerkan iris hitam di tengah putih. Yin dan Yang. Sama seperti kehidupan yang dia jalani dengan kesendirian namun indah. Dan mungkin, begitulah dia harus memandang dunia. Bahwa semua mempunyai porsinya.
Menatap hamparan daun kering yang berserakan. Yang seakan menunggu angin datang dan menerbangkan dedaunan yang lain dari tangkai pohon, menyusul mereka kehamparan tanah. Menari dengan begitu indahnya saat terjun dari tangkai ke udara. Melukiskan bentuk nyata musim gugur, indah dengan penuh potret jingga saat dedaunan berubah warna. Tapi mereka tetaplah daun yang kering, hancur dan terbuang.
Tidak ada kata yang tepat untuk menggambarkan dirinya sendiri kali ini. Dirinya yang hidup layaknya pohon. Yang memberikan warna yang indah pada dunia dengan menjatuhkan dedaunan tidak berdosa, menyakiti keindahan itu sendiri dengan sia-sia. Karena untuk melindungi pohon yang kekurangan air, daun akan jatuh untuk berkorban. Dan pohon tidak bisa lari melihat rasa sakit sang daun. Karena saat pohon ditanam, dia tidak akan ke manapun. Menikmati musim berganti, dalam diam.
"Kau merusak suasana musim gugur dengan raut wajah sedihmu."
Pria yang sedari tadi berdiri di hamparan taman menoleh ke arah suara, menatap gadis dengan rambut hitam kecoklatkan. Gadis yang menghampirinya sembari mengeratkan cardigan hitam saat angin mulai berhembus.
"Kau adalah pribadi yang ceria. Ini bukan seperti dirimu ... Taeyong."
"Kenapa kamu di sini, Flow?" Taeyong menghampiri Flow, menariknya duduk di bangku hitam tepat berada di bawah pohon maple yang mulai kehilangan daun. Pohon yang menumpuk banyak dedaunan berserakan di sana dengan perasaan tidak berdosa atau mungkin ... sebaliknya. Perlahan Taeyong menumpukan kepalanya di bahu kecil gadis itu. Ada sebuah perasaan tenang di sana, sama seperti kehangatan pagi yang dia dapatkan dari sang fajar.
