NO ONE

39 1 0
                                    

FF_SpecialBirthday_Hyung Moon Taeil dan Magnae 127 Lee Haechan.

Main Cast : Moon Taeil, Lee Haechan, Johnny dan Jung Shin Mi.
Genre: AU, Angst, Tragedy dan BL
Jumkat : 2453
Rate : PG - 17
Tanda -***- adalah flasback on/off

Haechan menyandarkan punggungnya di sofa setelah melempar asal tas serta jaketnya di tempat yang sama ia duduki. Merasa lelah dengan kegiatannya yang begitu padat hari ini dan hari-hari sebelumnya.

"Minumlah!"

Ia membuka mata mendengar suara yang familiar di telinganya. Tangannya terulur menerima gelas yang di berikan lelaki di depannya, kemudian menegik habis seluruh isinya. Entah kenapa ia merasa bahwa iar yang diminumnya tadi benar-benar mampu menyegarkan tubuhnya.

"Kau mau bercerita?"

Haechan hanya meletakan gelas yang telah kosong di atas meja, lalu mengambil tas dan jaketnya.

"Terima kasih airnya, hyung. Aku istirahat dulu. Oh iya, aku sudah makan malam tadi."

Haechan beringsut menuju kamarnya. Meninggalkan Taeil yang masih duduk di sofa sambil terus melihat apa yang sedang Haechan lakukan hingga pintu kamarnya tertutup rapat. Sepertinya pemuda cantik itu sedang tak ingin menjelaskan apapun.

"Mungkin lain kali." guman Taeil.

Suara bel apartemennya berbunyi beberapa menit kemudian. Taeil melangkahkan kakinya menuju pintu masuk. Johnny, manager Haechan sekaligus sahabat Taeil berdiri sambil tersenyum di depan pintu. Pria bertubuh tinggi itu masuk setelah Taeil membuka pintu lebih lebar.

"Di mana Haechan?"

"Dia di kamar, baru saja masuk." Taeil menuangkan air di gelas, lalu membetkannya pada Johnny.

"Dia tampak sangat lelah. Apa ada masalah?" tanya Taeil terlihat cemas.

"Mungkin karena tidak ada free time untuknya beberapa bulan ini."

Taeil mengangguk. Mencoba mempercayai ucapan Johnny. Secara, Johnny lah yang sering menghabiskan waktu bersama Haechan. Meskipun ia sangat tahu pribadi Haechan.

Johnny menepuk bahu Taeil. "Hyung belum bilang padanya?"

"Apa kau gila?!"

"Tak ada gunanya kau terus mengkhawatirkannya, tapi terlalu takut mengungkapkan perasaanmu padanya." Johnny berdiri setelah meneguk habis airnya.

"Aku akan pulang. Berikan suplemen dan vitamin ini pada Haechan."

Johnny berjalan ke pintu tanpa diantar Taeil. Sebelum tangannya menyentuh handle, ia berbalik menatap Taeil yang menunduk.
"Aku rasa, kau akan kehilangan kesempatanmu, hyung."

Johnny telah hilang di balik pintu saat Taeil mengangkat kepalanya berniat membuka mulutnya.

Tangannya sibuk menyapukan kuas di atas kanvas. Goresan demi goresan yang diciptakannya membentuk wajah seseorang yang baru selesai separuh. Terus tersenyum membayangakan wajah yang tengah di lukisnya. Wajah yang telah bertahun-tahun tetap bertahan di hatinya. Meskipun ia tak ingin berkata yang sejujurnya pada pemilik walah itu. Bukan, bukan tak ingin. Tapi, tak sanggup.

Ia tak sanggup. Rasa kehilangan yang terlampau besar membuatnya tak bisa mengungkapkan semuanya. Ia bahkan tak ingin membayangkan hal itu terjadi.

"Taeil, hyung ...!"

Dia buru-buru menutupi lukisan yang baru selesai separuhnya itu dengan kain putih dari atas pahanya. Tersenyum sewajarnya pada orang yang memanggil tadi.

"Ayo keluar. Cari makan, dan jalan-jalan. Bukankah kau hanya mengurung diri di sana selama beberapa hari?"

Taeil tidaj menjawab. Bingung antara berkata iya atau tidak. Sebenarnya, dia hanya ingin berada di depan papan lukisnya.

Kumpulan Fanfiction Oneshoot dan TwoshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang