INDIGO 7

53 3 7
                                    


💚💚💚

Haechan duduk sambil melihat keluar jendela. Dia sedang memikirkan sesuatu sampai Dosen bicara dan presentasi dari kelompok lain tidak di tanggapinya. Tiba-tiba ada seseorang jatuh dari atas dan membuatnya terkejut.

"TIDAAAK!"

Haechan tersentak membuka matanya, napasnya terengah-engah, kaosnya basah terkena keringat yang mengucur deras. Di liriknya jarum jam dinding menunjuk ke angka 02 dini hari. Dia beranjak mengambil air minum setelah itu duduk manis membukan buku diarynya.

"Haechaaan ...."

"Haechaaan ...."

"HAECHAAAAAAAN ....!"

"AAARRGH!"

Pemuda itu langsung mengerang menutup telinganya. Tubuhnya susah di kendalikan dan memanas, kepalanya sakit dan kedua tangannya mencengkram kedua telinganya. Dia berusaha untuk mengendalikan dirinya dan terkejut melihat sosoknya di cermin yang bukanlah dirinya.

"Si-siapa kau?!

"Aku adalah kau, Lee Haechan." Jawab sosok di cermin tersebut.

Matanya menghitam dan menyeringai. "Bu-bukan. K-kau bukan aku! Siapa kau. AAARRRGGGH ....!"

Lagi-lagi Haechan terbelalak kaget. Napasnya kembali tidak beraturan. Dia tertidur saar sedang menulis diary. Seketika dia terkejut. Saat telinganya sakit dan perih serta ada darah di kuku-kuku tangannya. Bahkan dia menggambar dirinya sendiri dengan senyuman menyeringai.

Tidak ingin lelah dan menanggapi mimpi buruknya. Haechan segera mencuci mukanya lalu mencoba membaca buku.

-@@@-

"Hyung, menurutmu apa arti mimpi burukku itu?"

Haechan selalu menceritakan semua yang di alaminya pada Dokter Jung Jaehyun. Dokter kepercayaannya sekaligus tempat konsultasi spiritualnya. Karena, Jaehyun termasuk orang yang punya kemampuan yang sama juga.

"Kau bilang. Kau selalu memimpikan mimpi yang sama? Melihat ada seseorang jatuh tapi saat di lihat tidak ada siapapun, iya?"

"Iya."

Tatapan Jaehyun meneduh. "Kau harus hati-hati."

Haechan memikirkan apa yang di katakan Jaehyun. 'hati-hati? Apa maksudnya?' batinnya.

-@@@-

Hina terkejut saat ada seseorang yang menghampirinya di taman. Pria tampan tersenyum dengan lesung pipi di wajahnya.

"Kau Gong Hina?"

"Iya. Siapa ya? Dari mana kau tahu namaku?"

"Namaku Jung Jaehyun. Aku temannya Haechan, kau kenal dia, kan?" katanya sambil mengulurkan tangan kemudian duduk setelah selesai berjabat tangan.

"Oh jadi kau yang bernama Jaehyun, Dokter pribadi Haechan."

"Kau punya kemampuan yang sama seperti Haechan kan? Apa kau ... pernah melihat sosoknya dalam bentuk yang mengerikan?"

"Iya, apa kau juga bisa melihatnya?"

Jaehyun mengangguk, suasana kembali hening dengan pikiran masing-masing.

"Aku khawatir terjadi sesuatu dengan Haechan. Tapi, aku tidak bisa menerkanya siapa sosok itu?" kata Hina.

"Sosok itu adalah Haechan."

"Apa?! Kenapa bisa?!" Hina semakin cemas.

"Kau tahu makhluk yang berusaha mengambil energi kita sampai perlahan-lahan orang itu akan mati?"

Kumpulan Fanfiction Oneshoot dan TwoshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang