Sweet Kiss 2

60 4 0
                                    

Hari-hari terus berlalu, Julia sudah tidak lagi menanggapi Jisung dan semakin dekat dengan Jaemin.
“Sunbae-a, sepertinya... Aku harus mengatakannya sebelum terlambat.” Ucap julia.

“Kau yakin? Bisakah kau menunggu sedikit lagi?” ucap Jaemin sambil menatapnya sendu.

“Menunggu apa?” ucap seseorang yang membuat mereka menoleh.

“Uh, Jisung?!” ucap Jaemin.

Jisung diam sambil melirik Julia yang sedang namatapnya sinis. Jaemin melihat kearah Julia dan Jisung bergantian, Pemuda yang murah senyum itu mendengkus pasrah sambil menggelengkan kepalanya.

“Sampai kapan kalian terus bermusuhan ? Hentikanlah, kalian sudah dewasa, mahasiswa bukan lagi anak SMP/SMA.”

“DIAMLAH!” sentak Jisung dan Julia bersamaan.  Jaemin langsung bungkam.

“Hyung, bisakah aku bicara dengan Julia?” pinta Jisung.

Jaemin melirik Julia sekilas kemudian menggendong tas ranselnya dan beranjak berdiri. “Baiklah, kalau begitu... Aku pergi, kebetulan aku mau ke perpustakaan juga.” Ucapnya lalu pergi.

Selepas kepergian Jaemin, suasana menjadi canggung. Jisung sampai hati-hati duduk di samping Julia.
“Mau apa kau bicara denganku huh!?” ketus Julia.

“Aku ingin minta maaf atas semua yang aku lakukan padamu.”

Julia terkejut mendengar permintaan maaf pria yang amat sangat menyebalkan dan keras kepala menurutnya. “Apa aku tidak salah dengar huh?! Park Jisung yang menyebalkan, evil dan keras kepala mengatakan kata maaf? Kau hmmp_”

Jisung membekap mulut Julia “Kau cukup jawab, memaafkanku atau tidak! Itu saja!” tegasnya dengan tatapan datar lalu melepaskan bekapannya.

“Kau ini, niat minta maaf atau tidak sih! Kasar sekali! Aku tidak akan memaafkanmu sampai kau benar-benar berniat minta maaf!” kesal Julia lalu pergi.

-@@@-
Jisung begitu galau malam ini, dia memikirkan Julia dan ini pertama kalinya gadis itu terus menghantuinya. Tiba-tiba dia teringat sesuatu dan langsung beranjak pergi dari kamarnya menuju kamar Jaemin.

“Hyung, boleh aku masuk?” ucapnya sambil menyembulkan kepalanya.

“Masuklah!” jawab Jaemin yang masih fokus pada tumpukan stick ea krim yang sedang di rangkai menjadi sebuah karya yang bagus. Jisung melemparkan tubuhnya ke tempat tidur kakaknya.

“Hyung, ada yang ingin aku tanyakan padamu.”

“Iya katakan saja, aku akan mendengarkan dengan baik.”

Jisung merubah posisinya menjadi duduk, “Apa kau pacaran dengan Julia?”

KRAK!
Stick yang di pegangnya patah karena salah menempatkannya. Jaemin berhenti sambil mengelapi tangannya yang terkena lem. Dia kemudian duduk di dekat Jisung.

“Kenapa kau bicara begitu? Aku dan Julia tidak pacaran.”

“Tapi, kalian terlihat begitu akrab dan bahagis sekali. Tidak jarang juga aku melihat kalian bersama. Hyung menyukai Julia?”

Jaemin menatap lekat wajah Jisung, dia mendekatkan wajahnya beberapa senti. “Kau cemburu ya?”

Jisung terkesiap lalu mendorong Jaemin untuk menjauhkan wajahnya “Ti-tidak! Bu-buat apa aku cemburu. Perasaan suka saja tidak ada!” tegasnya sedikit gugup.

Jaemin tersenyum khas, membuat hati yang melihat senyumanya menjadi adem, menwnangkan dan bahagia. Manis dan menawan. “Aku dan Julia tidak pacaran, Dia hanya curhat sesuatu pada Hyung, apalagi saat rambutnya kau rusak, dia menangis.”

Kumpulan Fanfiction Oneshoot dan TwoshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang