Bagian 42. Be My Girlfriend

371 28 0
                                    

Aku double update ya teman-teman.
Happy reading semuanya!! 😚😚

N: seperti yang aku bilang, semuanya dapat bagian. Tetapi akan lebih banyak part Samuel-Tiara. Karena aku mau menyelesaikan hubungan friendzone mereka yang nggak jelas ini!

Untuk bagian Axel-Ersa dan Damian-Nanda done, ya.

⚠⛔ Ada sedikit adegan kissing. Cuman sedikit, nggak anu-anu banget. Karena aku gak jago bikin part kayak begituan. Kalau nggak nyaman bisa diskip ya! 😃

***

Grace mengusap lengannya saat merasakan hawa dingin mulai membungkus badannya yang dress bagian bahu terbuka.

Tetapi hal itu tidak mempengaruhi Samuel yang sedari tadi tetap diam. Dia tidak memberikan Jas-nya untuk Grace, walaupun gadis itu sudah memberi kode yang sangat jelas bahwa dia kedinginan.

"Huh, so cold." gumam Grace pelan, tentunya masih bisa didengar oleh Samuel.

"Masuk kedalam aja." kata Samuel tidak mau ribet. Lagipula Grace sendiri yang mengajaknya untuk menjauh dari tempat party dengan alasan ingin berbicara kepadanya.

"No, Arkan." Grace mencekal pergelangan tangan Samuel, dengan kasar ditepis oleh cowok itu saat mendengar Grace menyebut namanya.

"Don't call me like this!" sentak Samuel tidak suka.

Grace menatap mata Samuel yang dipenuhi dengan kilat amarah saat dia tidak sengaja menyebut nama lain cowok itu. "Hey, gue nggak sengaja nyebut nama itu. Karena dulu gue kebiasaan manggil lo dengan nama itu, kan?"

"Perlu lo ingat, itu dulu. Udah bertahun-tahun yang lalu. Gue bukan Arkan, gue.. Samuel." kata Samuel dengan penuh tekanan.

Samuel menatap Grace dengan nyalang, seperti ada api dimatanya. Sedangkan Grace mendesah lirih dalam hati, tidak ada kemungkinan untuk balikan dengan cowok itu.

Mengingat perubahan drastis sikap Samuel kepadanya. Yang dulunya hangat, kini sangat dingin dan tidak tersentuh.

"Okay-okay, chill dude." ujar Grace mendorong Samuel untuk duduk, dan juga guna mengurangi emosi cowok itu.

Setelah Samuel duduk, Grace juga ikut duduk disampingnya. Grace diam sejenak, memberi Samuel waktu untuk meredakan emosi.

"Lo tau gak?" Grace membuka topik pembicaraan. "Ketika gue sering gonta ganti pacar di Eropa, Daddy selalu nanya ke gue tentang lo."

Alis Samuel terangkat sebelah, "Maksud lo?"

"Ya.. Maksud gue, daddy selalu nanya ke gue tentang lo, kabar lo, dan apakah gue masih berhubungan sama lo atau nggak, as always." Grace menjelaskan lebih spesifik, yang membuat Samuel mangut-mangut mengerti.

"Lo perlu bilang ke daddy lo, kalau kita nggak ada hubungan apa-apa lagi. We have stopped, the story is over." balas Samuel, mengatakannya tanpa ragu. Bahkan dia tidak takut menyakiti hati Grace.

Grace meneguk liurnya dengan susah, matanya bergerak kesana kemari, berusaha tidak berkaca-kaca. "Why? Can't we start again?" tanya Grace dengan sedikit nada harapan didalamnya.

SAMUEL (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang