Bagian 25. Terluka

394 27 1
                                    

Yang aku sukai ternyata bukan dia ataupun orang itu. Ternyata selama ini yang aku sukai adalah kamu.
Terimakasih telah menunggu, terimakasih telah mampu bertahan dengan kenyataan pahit bahwa aku yang akan selalu meninggalkanmu.
Hujan kali ini adalah kamu. Kamu adalah hujan yang jatuh berkali-kali tanpa memperdulikan betapa sakitnya hati dan ragamu.
Kamu sudah terbiasa tanpaku, tapi aku tidak bisa tanpamu. Namun aku harus meninggalkan kamu karena kita memang tidak bisa bersatu. Sekuat dan sekeras apapun aku berjuang, kita tetap sama. Saling mencintai namun tidak bisa memiliki.

-Sagara Andmesha.
12 November, 2016.

::

25. Terluka

::

AXEL menatap dihadapan nya saat ini. Tatapan cowok itu ingin menelan mangsanya hidup-hidup. Namun cowok itu berlagak biasa saja, tidak ingin memancing lawan.

"Long time no see, Axel Xavier." sapa Akash dengan kekehan jahatnya. Tatapan cowok itu beralih ke Samuel, target utamanya.

"Ternyata lo masih inget nama panjang gue ya? Ck. Kocak, seberapa bencinya lo sama gue sampai-sampai lo terlalu mikirin gue, terus hapal nama panjang gue." balas Axel, disertai dengan seringaian iblisnya.

Akash tertawa setan, cowok itu turun dari motornya yang membuat Axel sedikit memberi gerakan tubuh kepada teman-temannya untuk tidak menyerang terlebih dahulu.

"Ga usah basa-basi. Gue masih mau nyapa temen-temen lo yang lain, Oh iya. Samuel, Arkansha Samuel Earic." ucap Akash sembari tersenyum miring.

Samuel tersenyum kecut, seolah mengerti jalan permainan Akash sekarang. "Dasar munafik. Katakan apa yang lo mau sekarang." sahut Samuel tenang.

Perkataan Samuel mampu membangkitkan semangat anggota BARTOL. Anggota geng tersebut menyoraki Akash dan Geng Bastard.

Akash sedikit terkejut, lalu cowok itu bertepuk tangan, seolah-olah mengagumi. "Kali ini gue kayaknya gak yakin kalau geng gue menang. Kayaknya BARTOL menang lagi nih guys." entah apa maksud Akash, bukannya senang namun para anggota BARTOL semakin yakin bahwa ada rencana lain yang dipersiapkan oleh cowok licik itu.

"Kapan kita bakal kalah sama geng lo yang kayak banci itu?" hina Sagara sambil terkekeh. Lagi-lagi anggota BARTOL dengan ramai menyoraki musuh mereka tersebut.

Seolah tak terima karena dihina, anggota geng Bastard nampak ingin maju membogem wajah cowok yang bernama Sagara itu.

"Jaga omongan lo ya bangsat!?!" caci salah satu anggota geng bastard tersebut.

"Oet, santai Dev. Biarkan mereka ngerasa kalau mereka hebat untuk sekarang. Tapi setelah ini, gue yakin mereka lemah. Cih." ujar Akash menahan temannya yang bernama Devan itu agar tidak maju sekarang.

Devan terkekeh dengan seringaian iblisnya. "Oh, lo bener juga ya. Kita bakal buktiin setelah ini, siapa yang jadi banci." ucapnya.

"Malvin sama Aldo. Suruh mereka bawa mangsa kita sekarang juga. Gue pengen liat reaksi cowok-cowok ganteng ini." ujar Akash tanpa mengalihkan tatapannya dari musuhnya.

"Siap." ujar Devan memenuhi.

"MALVIN! ALDO! KELUAR LO BERDUA. BAWA MANGSA KITA!" Devan berteriak. Hal itu membuat Anak BARTØL langsung kepo.

SAMUEL (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang