Bagian 47. Fajar
Semoga suka, happy reading all dan don't forget to vote ❤
Maaf telat update ya karena aku lagi ngumpulin niat. Makasih.
***
“Lo sudah move-on? ”
Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Fajar. Tadi dia sudah menahan Rina yang hendak kembali ke-kelas. Disinilah mereka sekarang, berdiri berhadapan dan tatapan mereka saling beradu.
Jantung gadis itu berhenti berdetak sedetik. “Maksud lo?” tentu saja Rina tidak bodoh dan dia mengerti maksud dari pertanyaan Fajar.
Terdengar helaan nafas kasar, “Lo dekat sama Gevan?”
Rina mengerjapkan matanya berkali-kali. Tangan kecilnya meremat roknya kuat-kuat, melampiaskan rasa gugup yang ada.
“Kenapa lo tanya gitu?”
Fajar mengangkat sebelah alisnya. “Kenapa emang? Salah?”
Kedua orang itu tidak mau mengalah termasuk Rina. Mereka berdua saling melempar pertanyaan yang bahkan belum ada jawabannya.
“Mau gue deket sama Gevan atau enggak, bukan urusan lo kan?”
Deg!
Tepat sasaran, Rina menembak sampai keulu hati cowok dingin itu. Tetapi Fajar terlihat santai dan tidak tersinggung. Wajahnya yang datar—serta wajah tanpa merasa bersalah.
“Memang bukan urusan gue.” balas Fajar, “Gue cuman tanya.” katanya lagi seolah-olah tidak tertarik dengan pertanyaannya sendiri.
Rina terdiam, logika dan hatinya berperang keras. Bohong jika dia mengatakan tidak mencintai Fajar lagi, Rina masih sangat mencintainya.
Tetapi logikanya mengatakan dia bodoh kalau kembali bersama cowok itu. Sudah disia-siakan, dan harga dirinya sudah diinjak-injak oleh Aluna.
“Gue nggak ada hubungan apa-apa sama Gevan, asal lo tau.”
Detik kemudian Rina sangat menyesal, sangat. Seharusnya dia bersikap jual mahal dan tidak mau tahu dengan Fajar, tetapi Rina selalu lemah jika bersangkutan dengan cowok tampan itu.
Nafas Fajar tercekat. “Gue..”
“Lo kenapa?”
“Gue minta maaf atas semua perlakuan gue ke lo selama ini.” katanya dalam satu tarikan nafas.
“Gue sudah lebih dulu memaafkan lo sebelum lo minta maaf kayakgini ke gue.” balas Rina tersenyum tulus.
Fajar terpaku dan makin merasa bersalah. Dada cowok itu sesak, kali ini dia sadar kalau sifatnya selama ini menyakiti cewek itu.
“Udah? Ada hal yang pengen lo omongin lagi?” suara Rina tiba-tiba menyadarkan Fajar dari lamunannya.
“Lo beneran nggak ada hubungan sama Gevan?“ tanya Fajar. “Atau ada perasaan buat dia?” sambungnya kaku.
Rina mengangguk dengan ragu. “Gue dan Gevan hanya sebatas teman.” jawabnya.
Fajar mengerti dan sekarang dia tidak akan bertanya lagi. “Oke, bales chat gue nanti.” ujarnya lalu dengan cepat meninggalkan Rina yang masih terbengong.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUEL (On Going)
Teen Fiction(⚠WARNING⚠) • Cerita fiksi ini dibuat untuk hiburan saja, dan tidak ada sangkut pautnya dikehidupan nyata! • Alurnya masih acak dan banyak typo bertebaran. Arkansha Samuel Earic, anak kelas dua disekolahnya. Menjadi siswa yang paling dihindari dan...