Bagian 21. Ungkapan Rasa

444 29 0
                                    

Kau, diam diam aku jatuh cinta.
Kepadamu.
Ku, bosan sudah menyimpan rasa.
Kepadamu.
Tapi, tak mampu, ku berkata
Didepanmu,
Aku tak mudah mencintai, tak mudah bilang cinta.
Tapi mengapa, kini denganmu aku jatuh cinta.
Tuhan tolong, dengarkanku, beri aku dia.
Tapi jika, belum jodoh aku bisa apa?

Devano Danendra - Menyimpan Rasa

CHAPTER 21. Ungkapan Rasa

::

Ada baiknya rasa ini segera diungkapkan agar aku dan kamu tidak akan terpisahkan, lagi. Namun ternyata, kali ini nasibnya berbeda. Entah aku yang terlambat mengungkapkan hingga kamu berpindah kelain hati.

::

Siap ya buat baca chapter ini?
Nggak ada yang spesial di chapter ini, aku bakal bikin kalian sedikit terkejut dengan isi chapter ini.

Baca bismillah dulu sebelum baca biar berkah.

Bismillah

Kali ini penghuni kantin sangat banyak, dari kelas duabelas sampai kelas sepuluh. Namun rata-rata banyak anak kelas sebelas karena memang anak-anak kelas sebelas jumlahnya lebih banyak.

"Gimana nih, kondisi si Tama?"

Axel terkekeh sambil menatap Reano yang bertanya seperti itu. "Kenapa lo nanya kayak gitu? Khawatir sama Tama ye?" tanya Axel.

Reano langsung bergidik, "Najis asu." cibirnya.

Damian tertawa, yang membuat Jerry langsung menggidik ngeri mendengar suara tawa Damian yang menurutnya agak menggelegar. "Aduhhh.. Kaka kelas kita bentar lagii mau lulus nih guys." sindir Jerry.

Damian langsung tersenyum ganteng, namun hal itu membuat teman-temannya menggeleng jijik.

"Biasa aja dong senyumnya su." ucap Sagara.

"Tau nih, lagi ada yang bahagia keknya." tambah Axel.

"Fans," cibir Damian.

"Oh ya, omong-omong lo udah mikirin belum nanti mau kuliah dimana? Masih yakin mau kuliah di luar negeri? Dimana tuh lupa gue yang maunya Papi lo." tanya Sagara sambil berujar.

"Los Angeles," sahut Samuel membenarkan.

Damian menghela nafasnya pelan, "Yaa kalau gue sih mau-mau aja. Tapi gue nggak bisa pisah sama cewek gue. Gue nggak bisa ninggalin dia di Indonesia sendirian. Lo semua tau kan perasaan cewek itu gimana." jawab Damian.

"Emang, Nanda larang lo?" tanya Fajar yang sedari tadi terdiam.

"Emang iya Nanda larang lo? Nggak mungkin ah." asumsi Reano.

Damian mengangguk membenarkan, Nanda tidak membatasi nya dalam melakukan segala hal. Termasuk dalam masalah ini, Nanda tidak melarangnya untuk melanjutkan pendidikan keluar negeri.

"Ya, dia gak larang."

"Kurang baik apalagi tuh pacar lo, jangan disia-siain broo.." ujar Sagara.

Samuel langsung sewot mendengar perkataan Sagara. "Halahhh, tar liat cewek cantik di London aja si mata Damian langsung seger," cibirnya.

Damian tak kalah sewot, "Mana ada anjing, itu mah elo."

"Najis," balas Samuel dengan ketus.

Saat Damian ingin membalas perkataan Samuel, Reano dan Jerry tiba-tiba heboh yang membuat mereka terdiam.

SAMUEL (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang