Halo, ini aku. Aku yang baru saja kamu kenal dan langsung kamu sukai. Let's be friends and get to know you more closely.
::
Chapter 28. Lembaran Baru.
::
Selamat membaca piw, semoga suka! ♥
"NGAPAIN pulang bareng?" tanya Tiara dengan pelan saat Samuel menyalakan motornya dan Tiara masih berdiri, ragu untuk naik dibelakangnya.
Samuel berdecak, "Gak usah nanya lagi ayo, cepetan naik, gue gendong nih." ujarnya kesal karena Tiara terus bertanya sedari tadi.
Tiara mencibir. "Gue nanya baik-baik, kalau aja lo mau nyulik gue." sahutnya ketus yang membuat tawa Samuel pecah.
"Gue yang rugi kalau nyulik lo. Lo bawel ya Ra, gue seret nih lama-lama." balas Samuel tak kalah ketus, sembari menatap cewek itu dengan tajam.
Tiara mendengus kesal, ia masih ingat seratus persen bagaimana perlakuan Samuel padanya saat terakhir kali mereka bertemu.
"Naik Ra, gue serius. Ada yang pengen gue omongin." pinta Samuel dengan nada yang serius. Tiara menatapnya sebentar lalu mengangguk, mengiyakan.
Tiara memegang bahu cowok itu, namun Samuel hanya diam yang membuat Tiara berdecak kesal. "Ck! Bantuin! Gimana gue mau naik!" omelnya.
Samuel menoleh kebelakang, diam-diam cowok itu mengulas senyum tipisnya namun tidak terlihat oleh Tiara karena cowok itu memakai helm.
"Iya-iya, gak usah ngomel. Kayak emak-emak kos aja lo." kata Samuel bercanda yang membuat Tiara menekuk wajahnya saat ia sudah duduk dibelakang Samuel.
Saat Samuel ingin menggas motornya, dengan segera Tiara menepuk bahu Samuel lagi, kali ini tepukannya lebih keras yang membuat cowok itu sedikit meringis.
"Apa lagi sih Ra?!"
"Helm gue mana! Masa gue gak pake helm! Kalau jatuh gimana! Terus kepala gue gimana? Kalau ketauan polisi gimana!?!" kesal Tiara.
"Kalau soal polisi, itu mah enggak." jawab Samuel enteng.
"Tapi lo nggak usah pake helm ya? Gue lupa bawa helm lagi," sambung Samuel yang membuat Tiara menghembuskan nafasnya kasar.
"Enak aja, masa cuman lo yang pake helm." cibirnya.
"Kalau kita jatuh terus kalau gue gak pake helm, nanti gue mati Ra. Kalau gue mati, yang jagain lo nanti siapa? Yang jadi imam lo nanti siapa?" tanya Samuel sambil menoleh kebelakang menatap Tiara
Perkataan Samuel mampu membuat Tiara terdiam. Mendadak mulut cewek itu membisu dan pipinya memanas.
Namun, detik kemudian cewek itu tersadar lagi. "Kalau gue yang kenapa-napa, siapa yang mau lo jagain." ejek Tiara, merasa pemikiran Samuel sempit sekali.
"Ya gak ada. Kalau lo mati, gue juga mati." jawab Samuel yang membuat Tiara lagi-lagi bungkam.
"Tuh, diem kan lo kalau gue gombalin. Makanya gak usah bawel. Gue bawa motornya gak sampai jatuh kok, khawatir amat." oceh Samuel yang membuat Tiara mencebik kesal.
"Kalau gue kenapa-napa, nanti lo yang tanggung jawab!" Tiara berujar sinis, yang kembali membuat Samuel menolehkan kepalanya kebelakang, untuk menatap Tiara.
"Yaelah, lo kira gue apain lo sampai harus tanggung jawab gitu. Tenang Ra, selama lo sama gue, lo bakal aman, sama gue." jawab Samuel penuh penekanan pada kalimat akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUEL (On Going)
Teen Fiction(⚠WARNING⚠) • Cerita fiksi ini dibuat untuk hiburan saja, dan tidak ada sangkut pautnya dikehidupan nyata! • Alurnya masih acak dan banyak typo bertebaran. Arkansha Samuel Earic, anak kelas dua disekolahnya. Menjadi siswa yang paling dihindari dan...