Bagian 11. Rasa

517 37 1
                                    

Rasanya selalu mekar, rasa terlindungi dan rasa nyaman itu semakin meledak-ledak saat aku berdua bersamamu.

::

Happy reading, semoga suka dan jangan lupa vote ❤

::

"Kak Sagara ih.."

Sagara terus-terusan mencubit hidung Ersa. Mereka sedang duduk di kantin sekolah, mereka sudah pulang dari rumah sakit karena mendengar keaadan Tiara membaik, walaupun belum pulih seutuhnya.

Sagara tertawa, ia melingkarkan tangannya di pinggang Ersa, menopang dagunya di pundak gadis itu. Sementara Ersa nampaknya tak terganggu, ia sibuk menghabiskan bakso yang dibelinya bersama Sagara tadi.

"Suapin dong, yang." pinta Sagara yang membuat Ersa melotot, jantungnya hampir saja copot saat Sagara memanggil nya dengan panggilan sayang.

Sagara benar-benar gila, cowok itu modus sembari memeluk Ersa, minta suapin pulak. Sagara anak siapa sih, karungin dulu gih ntar khilaf kan bahaya, masih SMA juga.

Ersa melepaskan tangan Sagara dari pinggangnya. "Jangan peluk-peluk! Nanti ketauan!" ucap nya galak.

"Kenapa?" tanya Sagara jahil, ia menegakkan badannya, lalu kembali menatap kearah samping.

Kantin sekolah nya itu sedang ramai, banyak murid yang bersesak-sesakan untuk memesan makanan. Untung saja kedua sejoli ini sudah sampai duluan tanpa harus berdesak-desakan.

"Kan belum pacaran!" sahut Ersa dengan wajah jutek, detik kemudian Ersa menutup mulutnya sendiri. Nampak nya ia keceplosan.

Sontak hal itu mengundang tawa dari Sagara. "Oh ya? Terus maunya gimana nih?" tanya Sagara jahil.

Ersa dengan cepat mengubah raut wajahnya, pura-pura ngambek. "Gak mau apa-apa tuh," jawabnya dengan suara jutek. Ia nampak menyibukkan dirinya untuk menghabiskan makanannya.

Sagara mengernyit, detik kemudian cowok itu menampakkan senyum jahil andalannya. Ia mencolek dagu Ersa.

"Bener nih? Gak mau apa-apa?" tanya nya jahil. Ersa masih menatap jutek Sagara, berusaha tidak terpengaruh.

"Iya!"

Sagara tertawa, "Berarti gue boleh nyari perempuan lain dong? Gue mau nyari cewek yang ada maunya." ujar Sagara sambil mengetukkan jari telunjuk nya di meja.

Ersa nampak sedikit panik dari raut wajahnya, namun itu sebentar saja lalu gadis itu memasang wajah datar.

"Terserah." jawab Ersa dengan suara dingin, hal itu semakin menarik Sagara untuk menjahilinya.

Sagara berdiri dari duduknya, namun suara jutek Ersa membuatnya terhenti. "Mau kemana?" tanya Ersa sambil menatap tubuh Sagara yang membelakanginya.

"Mau nyari cewek lain," jawab Sagara.

Ersa berdiri dengan kesal, ia mendorong tubuh Sagara lalu berjalan cepat meninggalkan Sagara di kantin.

Sagara panik, "ERSA!! TUNGGUIN GUE WOYY!!!" teriaknya keras, tak memperdulikan tatapan murid di kantin yang menyorot padanya.

SAMUEL (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang