Bagian 26. Bekal Cinta

379 27 0
                                    

Yang aku tahu sekarang, aku mulai membutuhkan kamu.

::

Chapter 26. Bekal Cinta.

::

Kangen? Ga ya? Oh ydh.

Jan lupa vote!

SUDAH lima hari para anak muda itu mendekam dipenjara. Namun belum ada kabar sama sekali tentang cewek-cewek yang sempat diculik oleh Anggota geng musuh mereka.

"Makan lah Sam, tahan Sam, dua hari lagi lo bakal ketemu sama si pujaan hati." goda Sagara sembari terkekeh. Namun cowok itu tidak dapat menyembunyikan rasa khawatirnya kepada Ersa.

"Bacot." balas Samuel sarkas.

"Xel, nggak ada kabar?" tatapan Samuel dan Sagara beralih kearah Damian yang bertanya kepada Axel.

Ketua geng mereka tersebut menyandarkan kepalanya didinding, menatap lurus kearah depan seolah menunggu keajaiban yang akan datang untuk membebaskan mereka dari neraka ini.

"Nggak ada sama sekali. Reano sama Jerry nggak ada ngasih kabar." jawab Axel singkat yang membuat Damian mendesah kecewa.

"Gue yakin, cewek lo baik-baik aja." celetuk Fajar.

Damian mendengus, "Tau darimana lo Jar? Kita aja belum liat kondisi mereka secara langsung." balas Damian.

"Gue ya-"

Ucapan Fajar terhenti saat melihat Pak Polisi berjalan kearah jeruji besi yang mempenjarakan cowok-cowok tampan itu.

"Untuk yang bernama Sagara Andmesha dan Axel Xavier, ada tamu yang ingin mengunjungi kalian. Mari ikut saya," ujar Pak Polisi tersebut yang membuat teman-temannya berharap jika orang yang ingin menemui Axel dan Sagara itu adalah orang yang akan memberi kabar tentang kondisi cewek-cewek yang mereka khawatirkan sekarang.

Axel dan Sagara saling tatap sejenak. Kemudian kedua cowok itu berdiri, mengikuti arah jalannya pak polisi tersebut.

Ternyata, seseorang yang ingin menemui mereka adalah gadis cantik, dan gadis cantik itu bernama Thalia.

Kondisi cewek itu tidak separah waktu pertama kali menjenguk Axel dan Sagara mendekam dipenjara. Matanya sembab dan merah karena menangis terlalu lama. Bahkan Thalia terkena flu beberapa hari karena selalu menangis.

"Bang Axel, Thal kangen." ungkapnya lalu berhambur kepelukan Axel. Axel dengan senang hati membalas pelukan adik tirinya itu. Sembari mengelus-elus kepala Thalia yang sedang bersandar didadanya.

"Thal juga kangen sama Bang Sagara." sambungnya lalu berganti memeluk Sagara yang dibalas oleh cowok itu.

Sagara tersenyum kemudian melepas pelukan gadis itu. Mereka duduk dikursi yang telah disediakan. "Gimana kabar kalian? Thal bakal nungguin kalian dikeluarin dari penjara. Thal khawatir."

Axel tersenyum, mengelus kepala Thalia lembut ."Gausah khawatirin abang ama yang lain Thal. Kamu cukup jaga kesehatan aja udah bikin abang gak khawatir. Sekolah yang bener, jangan macem-macem, jagain mama papa. Oke?" Axel benar-benar memperlakukan Thalia sebagai ratu karena cowok itu sangat-sangat menyayangi Thalia.

SAMUEL (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang