"Beberapa orang akan pergi dari kehidupanmu, tapi bukan berarti ceritamu berakhir di sana. Itu hanyalah akhir bagian mereka dalam kisahmu." -Faraaz Kazi
NIHH YAA AKU NULIS DI CHAPTER INI LEBIH PANJANG DARIPADA CHAPTER SEBELUMNYA, WORD JEBOLL GENGS, SEMOGAAA PUASS HUHU, JAN LUPA PENCET BINTANG YAA BUAT AKU KIW 😵😍
"Gausah gugup. Biasa aja kali Nan, mama gue gak gigit kok."kekeh Damian saat melihat urat-urat leher Nanda tegang.
Nanda gugup, pasalnya ini pertama kali baginya untuk bertemu dengan Mama Damian. Nanda penasaran bagaimana wajah ibu dari Damian itu, bagaimana bisa ibunya melahirkan Damian dengan wajah yang bak dewa itu?
Lagipula, ia baru saja dekat dengan Damian. Mengapa Damian langsung nyosor mengundang Nanda ke acara ulang tahun ibunya? Aneh sekali.
Ia dan Damian memang sudah lama saling kenal, berawal dari MOS SMAGAR waktu itu, apalagi Nanda semakin mengenal Damian saat mengetahui bahwa cowok itu anggota dari BARTOL, geng yang famous di sekolahnya itu.
Nanda memaksakan senyumnya walaupun itu terlihat sangat kaku. "I.. Iya kak."ucapnya.
"Nah gitu dong, yaudah. Kita berangkat."
•••
Setelah Nanda dan Damian sampai ke gedung yang sudah disewa itu, ternyata disana juga sudah terlebih dahulu ada Ersa dan Rina. Namun mata Nanda tidak menangkap kehadiran Tiara.
Nanda juga takjub, acara ulang tahun mama Damian nampaknya digelar besar-besaran, ia melihat banyak teman-teman ibu Damian yang juga turut hadir, tak hanya itu, bahkan beberapa teman karib ayah nya Damian juga datang kesana.
"Lo kan yang namanya Rina itu, yang demen sama Fajar kan."Sagara tiba-tiba menghampiri Rina yang sedang berdiri disebelah meja makan sendiri, karena Ersa sedang pamit ke wc.
Rina langsung menoleh, itu kakak kelasnya, Sagara. "LOH? KOK TAU?"jawaban Rina membuat Sagara terkekeh. Penuturan Fajar tidak sepenuhnya benar, nampaknya gadis ini juga asik walaupun baru kenal saja dia langsung ngegas ke Sagara.
"Apa sih yang gue gak tau tentang Fajar. Dia ada di sana noh, lo gak mau nyamperin gitu?"tanya Sagara, jari telunjuknya menunjuk kearah Fajar yang sedang berkumpul dengan teman-temannya.
Arah pandangan Rina mengikuti arah tunjukan Sagara. Pipi gadis itu merona saat melihat wajah Fajar yang sangat tampan.
"Ngapain, gue malu kak."ucap Rina lalu beralih menatap Sagara yang membuat cowok itu tertawa.
"Oh ya, kenalin gue dulu. Gue Sagara, udah kenal sama gue kan? Ohiya dong gue kan famous, "pede cowok itu yang membuat Rina tertawa pelan.
Aneh ya, temennya kak Fajar asik, banyak omong, tapi kak Fajarnya pendiam banget.
"Iyain aja deh."sahut Rina.
"Gimana kalau kita kerja sama Rin? Gimana? Gimana?"tawar Sagara yang membuat dahi Rina bergelombang, hah? Kerja sama? Kak Sagara mau buka bisnis gitu sama gue? Batinnya
"Kerja sama? Kerja sama apaandeh, mau buka bisnis? Btw gapapa sih, gue pinter nih. Kuy!"ajak Rina polos yang membuat Sagara tertawa kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUEL (On Going)
Teen Fiction(⚠WARNING⚠) • Cerita fiksi ini dibuat untuk hiburan saja, dan tidak ada sangkut pautnya dikehidupan nyata! • Alurnya masih acak dan banyak typo bertebaran. Arkansha Samuel Earic, anak kelas dua disekolahnya. Menjadi siswa yang paling dihindari dan...