Bagian 48. Treat

255 17 1
                                    

Hallo guys sorry telat banget updatenya huhu 😢

Tapi aku tetap kambali kan, happy reading guys! ❤

***

Ditempat lain, Nanda menatap layar handphonenya dengan tatapan sendu. Sudah empat hari dia tidak berkabar dengan Damian.

Entah bagaimana kabar kekasihnya itu sekarang.

"Kenapa Damian belum bales chat gue? Apakah dia sesibuk itu disana?"

Selain rindu, dia juga khawatir. Selama empat hari itu, Damian belum membalas chatnya sama sekali, bahkan tidak ada mengirimi Nanda email.

Tangan Nanda bergerak menggulir ke-aplikasi lain. Kemudian ia tersenyum tipis saat membaca pesan email yang dikirim oleh Damian sebelum cowok itu menghilang.

Email:
Hallo sayang, how was your day? is that fun? I hope so. Disini keadaannya baik-baik aja. Tapi.., aku nggak menjamin untuk kedepan keadaannya akan tetap kayak gini.

Aku bener-bener sibuk disini, jadi orang kuliahan juga susah ternyata ya, Haha. Kamu semangat belajarnya sayang.

Jangan khawatir tentang perasaan aku, aku selalu jaga hati disini buat kamu, cuman buat kamu, Nanda Adisti.

Oh ya.., sorry kalau chat kamu nanti nggak aku bales karena nggak sempat. Tapi akan aku usahakan kok, buat selalu komunikasi sama kamu.

Jangan nakal disana ya, by. I love u, always. ❤

Nanda bergumam dalam hati, dia benar-benar merindukan Damian!

"Huuh. Pacar aku lagi apa ya disana?" gumam Nanda, menatap langit-langit kamarnya.

***

Tiara mengangguk-anggukkan kepalanya, merasa sedikit bangga dengan Samuel setelah melihat kondisi apartemen cowok itu.

Walaupun Samuel sering berpenampilan tidak rapi disekolah -seperti baju tidak dimasukkan kedalam celana dan tidak memakai ikat pinggang serta tidak memakai dasi- tetapi apartemen cowok itu sangat rapi dan bersih.

"Wow."

Tiara melihat seluruh furniture dengan tatapan kagum. Selera Samuel dalam menata ruangan boleh juga.

"Duduk dulu, lo mau minum apa?"

Kini tatapan Tiara beralih kearah pacarnya yang sedang meletakkan tas miliknya keatas meja.

"Enggak usah, Sam."

"Lo harus minum, gue tau lo haus." balas Samuel kemudian dia mendekati Tiara yang masih berdiri.

"Sini duduk." ajak cowok itu.

"Gue mau air putih aja." jawab Tiara mengulas senyum, dan tentunya dibalas senyuman juge oleh Samuel.

"Oke tuan puteri." kekeh cowok itu, "duduk dulu, gue mau ganti baju. Baru gue ambilin minum lo, tunggu disini Amour."

Tiara menggeleng-gelengkan kepalanya. Mendorong dada Samuel karena hendak mencium pipinya.

"No. No."

Samuel tertawa kecil, lalu ia memilih mengusap-usap rambut pacarnya lembut.

"Gue mau ambil minum sendiri aja, boleh ke dapur kan?"

SAMUEL (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang