Bagian 34. Pupusnya harapan

335 22 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu memang juara dalam hal mematahkan hatiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu memang juara dalam hal mematahkan hatiku.

***

Beberapa hari kemudian.

TIARA keluar dari ruangan Lab IPA bersama Rina dengan raut wajah kelelahan. Selepas ini mereka akan pulang beristirahat setelah selesai mengikuti pembelajaran tambahan karena olimpiade IPA.

“Ra.. Sumpah capek bat gue.” keluh Rina sambil mengipasi lehernya.

Tiara membungkuk untuk memasang tali sepatunya, kemudian gadis itu kembali menegakkan tubuh. “Iya, gue juga. Rasanya gamau ikut ah, capek.” balas Tiara.

Fajar tiba-tiba melintas didepan mereka lalu berdiri menghadap Rina. Rina yang duduk disebelah Tiara hanya mendongakkan kepalanya untuk menatap Fajar.

“Kenapa Jar?”

“Ini catatan buat nanti. Dipake buat belajar. Gue ngisinya lengkap, mudah diinget.” jawab Fajar sambil menyerahkan catatan kecil kepada Rina.

Rina tersenyum kecil, “makasih.”

Fajar hanya mengangguk lalu berlalu tanpa mengatakan sepatah kata lagi. Tiara menepuk paha Rina yang membuat gadis itu menoleh.

“Yuk pulang,” ajak Tiara.

“Tiara!”

Kedua gadis itu sontak menoleh secara kompak, Nando dibelakang mereka dengan nafas yang ngos-ngosan.

“Kak lo ngapain?” tanya Rina heran.

“Kalian mau pulang kan? Yuk pulang sama gue. Gue anterin lo berdua,”

Rina dan Tiara sontak bertatapan, “Ah gak usah Kak. Kita pulang sendiri-sendiri aja. Lagipula habis ini kan masuk kelas,” ujar Tiara menolak secara halus.

SAMUEL (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang