AB-ES|| Chapter 25

213 34 115
                                    


¤¤
||
¤¤
¤¤
||
¤¤
¤¤

Happy Reading💙
___________

"Tolong tandai typo, ya!"
________________________

Cinta itu tidak dapat dinanti, ambil dia dengan penuh keberanian atau lepaskan dia dengan penuh keikhlasan.
___________________

Ali bin Abi Thalib

Pusing.

Itulah yang dirasakan oleh Aireen saat ini.
Sudah banyak cara ia lakukan untuk menyatakan perasaannya pada Arkan, tapi tak kunjung mendapatkan hasil.

Ditambah, sebentar lagi mereka akan melewati masa ujian semester. Belum lagi Resiska yang semakin menjadi.

Aireen bingung. Tuh anak pertahanannya OK juga. Belum pernah kena mental kah dia? Aireen sedikit meringis mengingat apa yang terjadi padanya terakhir kali. Ternyata Resiska tidak bisa ia anggap remeh. Anaknya nekatan!

Aireen belum bertemu lagi dengan Resiska setelah kejadian mengenaskan lalu. Ia juga tidak tahu apa yang terjadi setelah itu. Aireen hanya ingat, Arkan datang menyelamatkannya sesaat setelah batinnya menjerit memanggil Arkan.

Bagaimana caranya? Apalagi yang harus ia lakukan?

Saat ini Aireen sedang berada di rooftop sekolah, sendirian. Ternyata ia juga butuh ketenangan.

Apa perlu dia mengatakan langsung pada Arkan bahwa dia sudah tidak memandang Arkan sebagai sahabatnya, tapi lebih dari itu? Aireen sudah memandangnya sebagai seorang pria!

Apakah salah mencintai sahabat sendiri? Apakah itu dosa?

Terkadang Aireen pernah berpikir untuk mencari yang lain saja. Namun, anehnya tidak ada yang berani dekat dengannya. Sudah dapat gebetan, sudah dekat juga, tapi besoknya mereka menghindar. Begitu terus. Aireen juga bingung apa yang terjadi.

"Mami, anakmu enggak cantik lagi, udah gak ada yang mau, hishh," gerutu Aireen dalam kesendirian. Memandang kesal pada tumpukan kursi kayu di arah barat.

Aireen yang awalnya duduk anteng di salah satu kursi usang, perlahan beranjak dan berdiri di belakang tembok pembatas. Memejamkan mata dan mulai merentangkan tangan. Dia butuh pelampiasan!

Bruk!

Dugh!

"LO UDAH GILA!!!"

"H-Hah?"

'What? Apaan, ni? Nih anak orang kenapa coba? Datang-datang main dorongan aja seenak jidat, terus pake ngebentak segala lagi. Mak Bapak gue aja kagak pernah ngebentak gue, lah dia siapa? Tau namanya aja kagak! Sinting nih orang.'

"LO KIRA DENGAN LO NGELAKUIN HAL ITU SEMUA BAKALAN BERES GITU?!!"

Aireen masih diam tebodoh. Melanga-melongo. Mencoba mencerna situasi saat ini. Semua masih membingungkan untuknya. Terutama pemuda di depannya ini yang entah datang dari planet mana secara tiba-tiba, dan membuat ia kembali gagal mendapatkan ketenangan!

Assalamu'allaikum Bestie! -Eh SUAMI!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang