AB-ES|| Chapter 3

391 65 76
                                    


Happy Reading💙
___________

'Kalau lo beneran diculik nasib gue gimana?! Gak mikir kan lo?'
__________________

Arkan Alattas Angkara

Seharusnya, pagi ini sama seperti pagi-pagi sebelumnya. Dimana Arkan akan menjemput Aireen untuk pergi sekolah bersama.

Terlebih rumah mereka yang bersebelahan, semakin menunjang kegiatan ojek pribadi ini berjalan. Tidak jarang, Aireen yang terlebih dahulu mendatangi rumah Arkan, dan datang dengan alasan yang sangat-sangat ... ahh sudahlah, tidak perlu dilanjutkan.

Sama seperti saat ini. Pagi-pagi sekali, Aireen sudah nangkring duduk manis di kursi teras yang sengaja disediakan untuk menikmati kopi di sore hari. Jika saja, Bunda Kessya tidak keluar untuk memberi makan ikan koi peliharaannya, sudah pasti penghuni rumah tidak akan ada yang tahu kalau ada manusia tidak diundang sedang bersantai ria di sana.

"Loh, Ririn, kamu ngapain di sini? Kenapa gak masuk aja, Nak?" Bunda Kessya menatap heran makhluk di depannya.

Ririn adalah panggilan akrab keluarga Agaltra untuk putri semata wayang keluarga Atmadja.

Aireen tercengir lebar tanpa dosa. "Gak apa, Bunda. Tadinya mau numpang sarapan. Cuma kayanya kurang sopan aja bertamu jam segini, jadi Ririn tunggu tuh, sampai matahari agak nongolan dikit, baru deh, habis itu gedor pintunya. Eh, malah kedeluan sama, Bunda."

Menghela napas. Hanya itu yang dilakukan Bunda Kessya kemudian diikuti dengan gelengan kecil kepalanya. Tidak habis pikir dengan jawaban yang dilontarkan anak tetangganya yang unik ini. Dia tahu, pasti Aireen ada maksud lain bertamu sepagi ini ke rumahnya.

"Yakin cuma sarapan?" Melipat tangan menyilang di dada, menatap curiga ke arah Aireen. "Gak ada yang lain?" selidik Bunda Kessya. Bukannya menjawab, yang ditanya malah cengengesan tidak jelas.

"Ya sekalian gangguin anak bujang Bunda, lah! Kan, itu aktifitas wajib, Ririn," balas Aireen semangat.

"Ada-ada aja kamu. Yaudah, yuk masuk, nanti kelamaan di luar yang ada kamu diculik om-om girang lagi."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut Kesya meninggalkan Aireen sendirian di luar sambil berusaha menahan tawa. Nanti saja ia memberi makan ikan koi-nya. Menjahili anak tetangganya ini akan lebih menyenangkan.

Membayangkannya saja, Aireen sudah bergidik ngeri 'Ya Allah, jangan sampai ya Allah, Aireen nggak mau,' batinnya.

Aireen menjerit kuat. "RIRIN GAK MAU DICULIK OM-OM GIRANG! BUNDA JANGAN TINGGALIN RIRIN SENDIRI!" Aireen terbirit dan dengan cepat lari ke dalam rumah.

"HAHAHA."

🔹🔹🔹

Arkan sudah bangun jauh sebelum azan subuh berkumandang. Tidak tahu mengapa, dia terbangun sebelum waktunya. Padahal pemuda jangkung tersebut tidur cukup larut tadi malam. Karena sudah tidak bisa tidur lagi Arkan memutuskan untuk mandi, sholat tahajud, mengaji dan bersiap sholat subuh.

Selesai sholat subuh, Arkan langsung bersiap untuk sekolah. Sudah menjadi kebiasaannya sedari kecil untuk bersiap lebih awal. Saat menuruni tangga menuju meja makan, dia justru mendengar suara yang sudah tidak asing dari luar.

"Ririn gak mau diculik Om-Om girang! Bunda jangan tinggalin Ririn sendiri!" Kemudian disusul dengan suara tawa Bundanya.

Namun, Arkan salah fokus dari isi teriakan Aireen. Apa tadi katanya? Om-Om girang? Aireen dikejar Om-Om girang, gitu? Wah, enggak bisa dibiarin! Sahabatnya yang satu ini unik, mendekati langka! Kalau sampai diambil Om-Om girang, susah nyari gantinya! Terus nasib dirinya gimana?!

Arkan turun dengan tergesa-gesa menuju pintu utama. Di saat seperti ini, dia merutuki, mengapa Daddy-nya membangun rumah yang sangat besar begini. Jadi tambah lama kan, sampainya.

Kessya menatap heran pada putra sulungnya yang datang dengan langkah tergesa dengan ekspresi panik yang mungkin tak disadari oleh pelakunya.

"Kamu kenapa, Bang? Kok lari-larian gini, sih? Terus, itu wajah kenapa panik gitu?" tanya Kessya yang tanpa sadar ikutan panik juga.

Bukannya langsung menjawab, Arkan justru memperhatikan gadis yang baru saja sampai di antara ibu dan anak tersebut dengan napas yang sedikit memburu. 'Apa Ririn benar-benar diculik Om-Om girang?' pikir Arkan.

"Lo benar-benar mau diculik Om-Om girang, Rin?"

"Ya nggak lah. Astaghfirullah. Amit-amit. Jangan sampai ya Allah. Arin maunya sama Sugar Daddy aja, ya Allah, bi- aduh!" Belum sempat Aireen menyelesaikan ucapannya, Arkan sudah lebih dulu penyentil bibirnya.

"Ck, lo apa-apaan sih, Ar! Sakit nih bibir gue. Nyut-nyutan, tau," kesal Aireen sembari mengusap-usap bibirnya.

"Ya abisnya lo aneh! Ngapain minta di culik sama Sugar Daddy, hah?! Terus, kalo lo beneran diculik, nasib gue gimana?! Gak mikir kan lo?" hardik Arkan.

Hening.

Baik Aireen ataupun Bunda Kessya tidak ada yang berkomentar. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Bunda Kessya yang sibuk menerka-nerka apakah anaknya ada rasa dengan Aireen. Sedangkan Aireen yang sibuk menenangkan degup jantungnya yang menggila.

Arkan? Jangan ditanya. Sedari tadi dia masi bersantai ria menyaksikan keterdiaman Bunda dan sahabatnya.

"Ada apa ini?" Hingga seruan Bryan berhasil, ngintrupsi ketiganya.

Bryan datang dengan setelan formal. Kemeja biru dongker dilapisi jas berwarna abu-abu dengan celana bahan warna senada, dan dasi hitam garis-garis maroon sebagai pelengkap.

"Ah, gak ada apa-apa kok, Dad. Ini, si Ririn, pagi-pagi udah nangkring aja di depan." Kessya segera berpindah posisi di samping sang suami, mengapit lengan Bryan mesra.

Baik Arkan mau pun Aireen sama-sama mengalihkan pandangan ke sembarang arah. Jiwa jomblo mereka meronta-ronta melihat ke-uwu-an sepasang suami istri ini.

Bryan? Jelas dia senang. Siapa coba, yang tidak senang bermesraan dengan istri?

"Udah kali, Bun, bikin orang iri aja," dengus Arkan.

"Makanya cepat sana cari istri. Biar ada yang manjain." Bukannya kasihan melihat Arkan, kali ini justru Bryan juga ikut-ikutan manas -manasin si sulung.

Tidak tahu saja mereka, ada hati yang sudah panas dingin mendengarnya.




TBC

Malam teman.

Apa emot untuk part ini?

____________________________

Tolong bantu vote, comments, sama share ya guy, biar cerita ini bisa ramai.

Thank you & see you ♡

___________________________

20 April 2022.

Assalamu'allaikum Bestie! -Eh SUAMI!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang