AB-ES|| Chapter 36

112 17 9
                                    

Tolong tandai typo, teman!
______________________________

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad, wa'ala ali sayyyidina Muhammad.

Sudah berapa kali sholawat hari ini. Gak perlu dijawab. Hanya ingin mengingatkan, jangan lupa sholawat. Terlebih ini hari jum'at. Perbanyaklah bersholawat karena nanti, yang paling dekat dengan Rasulullah, dia yang paling banyak bersholawat untuknya selama di dunia.

 Perbanyaklah bersholawat karena nanti, yang paling dekat dengan Rasulullah, dia yang paling banyak bersholawat untuknya selama di dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terlalu berharga untuk bisa dinikmati oleh banyak orang seenaknya.
_____________________
Secret girl


"Masyaa Allah, Qila kok bisa cantik banget, sih?"

Qila yang duduk di sisi brankar Yusuf, menghadap Aireen mengerjab bingung. Terlihat dahi di antara alisnya mengkerut.

"Teyima kacih Kakak Canktip. Tapi, Qiya ndak tau, kyenapa Qiya bica canktip."

"Karena Qiya perempuan. Kalau laki-laki Qiya ganteng, kaya Abang," celetuk Yusuf. Aireen baru tahu, kalau ternyata Yusuf juga memiliki sifat narsis begini. Sadar akan apa yang dimiliki.

Bukan hanya Aireen, tapi mereka yang ada di ruangan tersebut pun tertawa mendengarnya. "Iyaa, betul. Qila cantik, karena Qila perempuan."

Dirasa Qila sudah nyaman dengan keberadaannya, Aireen bertanya tentang apa yang sudah menjadi pertanyaannya sedari tadi. Dan kini, ia akan mendapatkan jawabannya dari Qila.

"Qila, Kakak boleh nanya enggak sama, Qila?"

"Boyeh."

"Kenapa Qila mau pakai ini?" Aireen menyentuh jilbab yang dikenakan Qila. "Kan, Qila masih kecil. Gapapa kalau gak pakai."

"Karlena Qiya ndak cuka ditenyok-tenyok. Duyu, banyak yang cuka cubit pipi Qiya. Campek cakit. Terlus juga ada yang perlnah tarlik rlambut Qiya. Qiya ndak cuka. Apayagi banyak yang putcyus. Kecel aku tuh."

"Ada lagi tidak?"

"Ada."

"Apa? Kalau Kakak boleh tau."

"Qiya perlnah dengarl, darli yoak mesjid. Ada cuarla Bapak-Bapak. Kyatanya, perlempuan yang baik, yang bica menjaga mahkotanya, yang bica tyuptyup aurlatnya."

"Terlus, becoknya Qiya dengarl darli Bang Apan, kalau mau tyuptyup aurlat, hayus pakcai jiblab."

Sebenarnya Aireen sedikit bingung dengan penjelasan Qila. Hanya saja ia menangkap kata Bapak-Bapak, masjid, aurat, jilbab. Jadi Aireen menyimpulkan kalau Qila memutuskan pakai jilbab, karena dia pernah dengar ceramah dari speaker masjid kalau perempuan harus menutup auratnya.

"Masyaa Allah. Qiya pintar ya."

"Kakak Canktip kyenapa ndak pakcai jiblab?"

🔹🔹🔹

Assalamu'allaikum Bestie! -Eh SUAMI!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang