Tolong tandai typo-nya teman.
________________________________Udah baca Al-Kahfi belum? Kalau belum baca itu dulu gih, ini hari Jum'at. Itu lebih bermanfaat bagi kamu. Mumpung masih ada waktu sampai sebelum Ashar nanti.
Sama sholawatnya juga jangan lupa!
Di tempat teman-teman hujan nggak, sih? Di sini hujan dari kemarin malam sampai sekarang belum berhenti.
Apabila sesuatu yang kau senangi tidak terjadi, maka senangilah apa yang terjadi.
__________________________
Ali bin Abi ThalibSeminggu lamanya Arkan sudah mencoba untuk ber-husnuzon, dengan terus berpikir bahwa Aireen hanya pergi untuk berlibur dan merayakan keberhasilan ujiannya. Namun sekarang, apa masih mampu, alibi itu Arkan pegang dalam genggamannya?
Selama seminggu ini pula, Arkan sudah berusaha mencari dan menghubungi Aireen, tetapi tidak membuahkan hasil. Ia juga sudah mencoba menghubungi nomor Mami dan Papi, tapi hasilnya tetap sama, yang terdengar hanyalah sahutan operator.
Suara ketukan pintu menggema, memecah keheningan kamar Arkan. "Abang." Kessya, sang Bunda terlihat berada di ambang pintu yang sengaja dibiarkan terbuka sedikit.
"Bunda boleh masuk?"
"Masuk aja, Bunda. Bunda gak perlu izin untuk masuk kamar Abang."
Kessya mendudukkan dirinya di ranjang Arkan. Kamar ini terlihat rapih, meski dipenuhi oleh berbagai macam benda dan koleksi putranya. Menepuk pahanya dua kali, Kessya memberi isyarat pada anak lajangnya.
Mengerti dengan maksud Bunda, Arkan membaringkan tubuhnya di samping Kessya dan menjadikan paha sang Bunda sebagai bantalan untuk kepalanya.
Kessya menyisir rambut Arkan dengan jari-jari lentiknya. "Kumu sudah siap cerita sama Bunda?"
Mata yang semula terpejam menikmati usapan jari-jari Kessya pada rambut, seketika terbuka lebar. Arkan bangkit dari baringnya, mengambil posisi duduk mengadap wanita yang menjadi surganya. Kessya tidak menagihnya di hari yang Arkan janjikan, wanita paruh baya itu sepertinya sengaja memberikan ia waktu untuk berdamai dengan hati dan pikirannya sendiri.
Menghela napas pelan, Arkan menatap manik Bunda Kessya dalam. "Sebelum ujian, Aireen pernah bilang suka bahkan cinta sama Abang." Arkan mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara ia dan Aireen.
Kessya terlihat tidak kaget, wanita dua anak itu sudah menduga sejak awal, bahwa ini semua akan terjadi. Siapapun yang melihat gelagat Aireen, pasti akan sadar dengan apa yang telah terjadi, hanya putranya saja yang kurang peka. Kessya mengakui itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'allaikum Bestie! -Eh SUAMI!!!
Spiritual'Ketidakpekaanmu adalah musuh terbesarku.'-Aireen Alaskar Atmadja. 'Ternyata begini rasanya jatuh cinta sama sahabat yang tidak peka?'-Aireen Alaskar Atmadja. 'Kulamar kau dengan bismillah. Kuikat kau dengan qolbitu nikahaha. Kubimbing kau dengan a...