'Ketidakpekaanmu adalah musuh terbesarku.'-Aireen Alaskar Atmadja.
'Ternyata begini rasanya jatuh cinta sama sahabat yang tidak peka?'-Aireen Alaskar Atmadja.
'Kulamar kau dengan bismillah. Kuikat kau dengan qolbitu nikahaha. Kubimbing kau dengan a...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan pernah menyimpulkan sendiri segala sesuatu, sebelum tahu kebenaran sepenuhnya. _________________________________ AireenAlaskar Atmadja
"Aireen kemana, ya? Kok belum datang juga. Bentar lagi udah mau bel. Gak biasanya dia gini."
Masa libur telah selesai. Kini saatnya siswa siswi IDHS kembali bersekolah. Dan semester ini adalah penentu, apakah mereka masih pantas berada di kelas 11 IPA 2 atau tidak. Semester ini adalah pemulihan dan perbaikan dari kesalahan yang pernah dilakukan di semester sebelumnya.
"Ar, emang lo tadi gak berangkat bareng sama Aireen?"
"Tidak." Formal sekali.
"Tumben. Biasanya juga Aireen nemplok terus sama lo."
"Eh, bukannya sebelum ujian mereka gak cakapan, ya? Masa iya masih lanjut sampe sekarang."
"Pstt! Udah. Gak usah dibahas, bentar lagi masuk. Jan pada ribut lo pada!"
Namun tak urung, itu kembali menjadi topik pembahasan otak Arkan. Dia sudah meminta pada Allah untuk tidak mempertemukan mereka lagi, tapi ia melupakan fakta bahwa mereka satu sekolah bahkan satu kelas, bagaimana mungkin itu bisa terjadi. Setidaknya ia akan berusaha menepati janjinya pada Allah. Ia tak akan mencari Aireen selama itu adalah yang terbaik menurut Allah.
"Pagi anak-anak."
"Pagi, Bu!"
"Hari ini sepertinya kalian akan masuk lebih lama. Karena masih ada tugas dari kepala sekolah yang harus para guru kerjakan. Saya hanya ingin menyampaikan, kalau anggota kelas ini telah resmi berkurang satu personil."
"Hah-!!?"
"Siapa, Buk?"
"Mau dipindah ke kelas mana, Buk?"
"Gak bisa tetap aja, Buk? Udah terlanjur sayang sama mereka."
"Iya, Buk. Kami jangan dikurangi lagi, dong. Kami bakal lebih keras lagi deh belajarnya. Iya, enggak teman-teman?!"
"Iya, Buk!!"
Kondisi kelas yang semula kondusif seketika berubah ricuh. Bertanya-tanya, siapa sekiranya yang akan dipindah kelaskan. Mereka tidak masalah jika harus belajar di kelas lain. Hanya saja, usaha untuk bisa bergabung dan menyatu dengan kelas baru tentu tidak akan mudah. Itu cukup menguras energi. Terlebih lagi bagi mereka yang introvert, akan benar-benar terasa melelahkan.
