Tolong tandai typo, teman!
________________________Dari Jum'at ngalor ke Minggu. Hadehh dasar Nila Nila.
"Alif, ba, ta, tsa, jim, kha, kho--"
(ا، ب، ت، ث، خ، ح، ج)
Seorang pemuda yang berdiri di depan kerumunan anak kecil serta memegang penggaris panjang berwarna coklat di depan whiteboard sambil sesekali mengetukkannya dan menunjuk huruf-huruf hijahiyah yang sudah ia tulis sebelumnya sesuai dengan apa yang dilantunkan saat ini.
Menyuarakan menggunakan irama, sehingga lebih mudah untuk dapat diingat oleh anak-anak. Melantunkan dengan semangat dan ceria agar anak-anak menangkap bahwa mengaji adalah kegiatan yang menyenangkan.
"--wau, ha, lam alif, hamzah, ya."
(و، ه، لا، ء، ي)
"Masyaa Allah. Pintar-pintar banget semuanya. Abang jadi tambah semangat nih ngajarnya. Adek-Adek tambah semangat juga enggak untuk belajar?"
"Semangat, dong! Seruu!!"
"Semangat banget, Bang!"
Pemuda yang masih memegang penggaris panjang dan menjadikannya sebagai tumpuan tangan di depannya tersenyum senang. "Alhamdulillah. Kalau sekarang Abang tes, boleh nggak?"
Pemuda itu mengernyit heran. "Kok nggak ada suaranya?" tanyanya lagi.
"Abang," panggil seorang anak perempuan kisaran usia enam tahun mengangkat tangannya ragu-ragu.
"Iya, Jihan?"
Terdiam sebentar, anak itu menatap sedikit lama ke arah pemuda yang ia panggil 'Abang' tadi. Meyakinkan diri untuk menyuarakan isi hatinya. "Kalau sekali lagi ..., boleh enggak? Masih ada lupa-lupanya," katanya pelan bahkan sesekali menunduk takut.
"Boleh banget, dong!! Abang lebih suka loh, pas kita lagi belajar gini, kalau ada yang enggak tau, ditanya. Untuk semuanya, kalau ada yang belum paham, pelajaran apa pun itu, tolong ditanya aja, ya? Jangan takut. Bisa?"
"Bisa, Abang!!" seru mereka semangat.
Sesuai request dari gadis bernama Jihan tadi, mereka kembali mengulang, menyebutkan dan menyerukan huruf-huruf hijahiyah yang masih tertulis rapih di whiteboard, menyerukan sesuai irama yang diajarkan sebelumnya.
Pemuda tersebut berusaha menciptakan suasana yang gembira dan nyaman, agar anak-anak bisa merasa lebih relax ketika belajar dan lebih mudah untuk menangkap apa yang ia ajarkan.
Kemampuan daya tangkap mereka memang berbeda, tapi semangat yang mereka miliki tidak perlu dipertanyakan, apalagi diragukan. Meski harus beberapa kali mengulang, tetapi usaha yang pemuda itu lihat dari anak-anak, mampu membakar semangatnya dalam mengajar menjadi semakin besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'allaikum Bestie! -Eh SUAMI!!!
Spiritual'Ketidakpekaanmu adalah musuh terbesarku.'-Aireen Alaskar Atmadja. 'Ternyata begini rasanya jatuh cinta sama sahabat yang tidak peka?'-Aireen Alaskar Atmadja. 'Kulamar kau dengan bismillah. Kuikat kau dengan qolbitu nikahaha. Kubimbing kau dengan a...