Bab 9

6.8K 664 25
                                    

Terima kasih buat yang udah nunggu cerita ini Up.

Aku revisi cerita ini di beberapa bagian kalimat yang belibet.

Maaf kalau dalam setiap bab, typonya banyak.

Selamat membaca.

Jagan lupa vote, komentar, dan share, ya!

Love, love buat kalian 😘😘😘

*

*

*

***

"Seandainya masa lalu tidak tercipta, apakah masa depan itu tetap ada?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Seandainya masa lalu tidak tercipta, apakah masa depan itu tetap ada?"

-after 30-

***

*

*

*


Suara ketukan antara lantai dan heels  yang Naya gunakan mengisi sepanjang langkah menuju pantry. Rasa haus yang mendera, mendorongnya untuk mengisi kembali gelas miliknya yang sudah kosong segera.

Dan hatinya sudah kembali ceria.

"Nay!"

Seruan Desi yang memanggil namanya tidak diindahkan, menghilangkan dahaganya saat ini jauh lebih penting dari pada harus menjawab seruan Desi yang ternyata mengikutinya dengan tergopoh-gopoh.

"Minggu kemarin, abis meeting sama klien rese kita, kamu beneran pergi sama Mas Bian? Pergi kemana aja sama Mas Bian?" Desi bertanya seraya mengatur pernapasannya. Mengejar langkah cepat Naya cukup menghabiskan tenaga dan mengembang ngempiskan paru-parunya.

Naya mencebik kesal, dikala pertanyaan yang sama dia dapatkan terus-terus. Meski sudah seminggu berlalu. Orang-orang terdekatnya masih saja membahas hal yang sama ketika bertemu dengannya. Semuanya menjadi heboh menayakan kemana saja mereka bedua pergi. Apa saja yang dilakukannya, dan masih banyak lagi.

Terkhusus Ghani, adiknya itu mencecar Bian dengan segala pertanyaan saat mengantarkannya pulang. Serta Ghani yang mewanti-wantinya untuk tidak mudah jatuh dalam jeratan lelaki yang berkedok baik. Meski Naya tahu, bukan maksud Ghani mencurigai kebaikan Bian padanya. Ghani hanya takut dirinya terluka.

Sungguh adik yang manis, bukan?

Ocehan Ghani dapat terdiam setelah mendapatkan penjelasan Bian secara jelas terperinci, jika Damar adalah alasan utama Bian mengantarkan dan membawanya pergi dari sore hingga malam hari.

after 30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang