Bab 21

5.6K 608 37
                                    


Selamat membaca.

Hati-hati typonya banyak.

Votenya jangan lupa, komentar nya juga.

Terimakasih.

***

*

*

*

"Semesta tidak mempertemukan sepasang manusia untuk saling menyakiti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semesta tidak mempertemukan sepasang manusia untuk saling menyakiti."

-after 30-


***

*

*

*

Puas memperhatikan mobil Bian yang semakin mengecil di telan ujung jalan perumahan, Naya masuk ke dalam rumah.

Dia membawa dan menyimpan sepatu Bian yang di pakainya tadi di dekat kursi meja makan sementara waktu. Udara dingin yang menusuk menggiringnya menuju dapur terlebih dahulu untuk menyeduh secangkir cokelat hangat.

Selain untuk menghangatkan tubuhnya, sepertinya cokelat hangat juga akan membatu meredakan sedikit debaran jantungnya yang terus bertalu-talu.

Naya berharap, keputusannya memberikan kesempatan pada Bian bukan hal yang keliru. Dan dia pun tidak perlu lagi membohongi hatinya.

Sepertinya, hari ini akan Naya kenang sebagai hari di mana bunga yang baru telah mekar, setelah bunga yang lama telah mati. Cerita baru akan di mulai dalam lembaran kertas putih yang baru bersama lelaki yang selama ini jauh dari perkiraannya. Karena sebelumnya Bian terlihat mustahil untuknya. Tetapi, Tuhan memberi jawaban di luar nalarnya.

Baginikah bentuk pernyataan cinta yang dewasa?

Sejenak Naya menekuri keputusannya tadi.

Tidak perlu lagi kata meminta atau bertanya 'kamu mau jadi pacaku atau sebaliknya?' tetapi memilih kata lain yang memampunyai makna sama namun lebih dalam. Kata-kata yang tidak umum di gunakan namun mudah di fahami dan terjalinlah ikatan di antara mereka.

Dia dan Bian sudah resmi bersama? Dia akhirnya memilih Bian setelah lama mengingkari hatinya sendiri?

Sungguh di luar perkiraannya, bukan?

Naya menggantungkan tangannya saat hendak merobek plastik pembungkus cokelat yang akan di seduhnya. Dia masih belum bisa mempercayai kisah barunya. Tetapi, kecupan Bian pada keningnya tadi membuktikan jika mereka memang sudah dalam kisah itu.

after 30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang