Bab 14

5.3K 544 28
                                    


Vote dan komentarnya jangan lupa.

Selamat membaca.

Hati-hati typonya banyak.

Terimakasih.

*

*

*

***

"Hati yang pernah tersakiti akan lebih berhati-hati dalam mencintai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hati yang pernah tersakiti akan lebih berhati-hati dalam mencintai."

-after 30-

*

**

*

*

*


Naya mengerutkan keningnya dalam saat sebuah panggilan dari nomor tidak dikenal muncul pada layar ponselnya. Dengan bimbang, Naya menekan tombol hijau untuk menerima panggilan tersebut.

"Halo??" ucapnya saat panggilan tersebut tersambung.

"Halo?" ucapnya lagi saat sahutan dari sebrang sana tidak terdengar. Naya menetap layar ponsel, memastikan jika panggilan sedang berlangsung.

"Halo?" Naya mengulang. Tetapi, sahutan tetap tidak dia dapatkan. "Aneh, iseng banget sih orang!" Tidak berpikir panjang lagi, Naya memutus panggilan tersebut.

Naya melanjutkan lagi menikmati hari libur yang sangat sekali jarang dia dapatkan dengan menonton televisi setelah seharian penuh beres-beres.

Namun, tidak lama ketukan pada pintu rumah membuat Naya menghela nafas. Moodnya rusak sudah.

"Siapa sih? Ganggu aja orang mau santai juga," dumelnya kemudian. Karena tidak mungkin itu Ghani. Sepuluh menit lalu Ghani memberinya kabar akan sedikit terlambat sampai di rumah. Dengan malas Naya beranjak berjalan menuju pintu.

"Iya sebetar!" teriaknya ketika ketukan dari luar terdengar lagi.

Sejenak Naya terdiam saat membuka pintu. Senyum manis Bayu sebagai tamu menyambutnya.

"Selamat sore, Ra." Bayu mengusap tengkuknya. Dia canggung saat Naya tidak berkedip menatapnya.

"So-sore." Naya membalas terbata. Kedatangan Bayu yang tiba-tiba membuatnya bingung.

after 30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang