Bab 27

5.1K 595 25
                                    

Selamat membaca.

Hati-hati typonya banyak.

Terimakasih.

*

*

*

***

"Ikhlas dan kesabaran membawamu pada kebahagiaan yang sesungguhnya."

-after 30-

***

*

*

*

Naya memandangi benda berkilauan dalam kotak yang masih berada pada tangan Bian cukup lama. Lapisan bening kembali melapisi penuh bola matanya. Bibirnya terkatup rapat, sulit untuk berkata-kata. Dia merasa semua yang terjadi saat ini seperti mimpi. Dalam beberapa bulan kebersamaan mereka, Bian banyak sekali memberikan kejutan-kejutan yang sangat luar biasa.

"Kenapa? Kamu ragu?" Bian bertanya saat Naya hanya terdiam.

"Tidak," sahut Naya serak.

"Jadi?"

Kedua sudut bibir Naya tertarik ke atas membentuk senyuman, meskipun pipinya basah kala air mata mulai berjatuhan.

"Aku mau, Mas. Aku mau ikut Mas Bian jemput garis finish itu dan hidup bersama-sama selamanya," Naya berkata dengan suara yang berat.

Naya tahu, mungkin dia terlalu mudah mengiyakan ajakan Bian untuk melangkah ke dalam jenjang pernikahan. Tetapi, Naya juga tidak ingin terus meratapi trauma dan ketakutannya sehingga mengabaikan Bian yang bisa saja merupakan wujud dari doa-doanya selama ini.

Tanpa banyak bicara, tangan Bian terangkat untuk menghapus air mata yang mengaliri pipi sang kekasih.

Bian mengambil jemari lentik Naya dan menyematkan benda berkilau itu disana.

"Terimakasih kamu sudah ada di dunia ini, Naya." Bian mencium kening Naya dengan dalam. Mata Naya otomatis terpejam. Rasa bahagia dalam dadanya hampir pecah seperti balon yang diisi udara terus-menerus.

Kelopak mata Naya terbuka perlahan saat elusan lembut dari ibu jari Bian terasa pada permukaan kulit wajahnya. Manik Naya langsung beradu dengan bola mata Bian yang menatapnya dalam.

"Terimakasih juga, karena Mas Bian sudah menemukan aku diantara banyaknya wanita di dunia ini," ucap Naya, bola matanya terus menyelami manik lelaki itu.

***

"Jadi, kalian beneran mau nikah?"

Ghani bertanya untuk ketiga kalinya pagi ini. Dia belum bisa percaya kabar baik yang di sampaikan Bian dan kakaknya semalam.

after 30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang