Bab 4

8.9K 776 23
                                    

Vote dan komentarnya jangan lupa.

Selamat membaca.

Terimakasih.

Hati-hati typonya banyak.

*

*

*

***

"Mencintai tidak untuk menyakiti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mencintai tidak untuk menyakiti."

- after 30 -

***

*

*

*

Ghani mengurut pelipisnya berulang kali, rasa pening pada kepalanya belum juga berangsur membaik. Selain beban pekerjaan yang cukup banyak, masalah tentang kehidupan pribadinya pun membuatnya tambah pusing.

Selagi menunggu sang kakak bersiap untuk berangkat bekerja, Ghani mencoba merenungkan hubungannya dengan Dinda. Hubungan tanpa ikatan tapi terlapau dekat, bahkan lebih dari itu.

Beberapa kali mendapatkan pernyataan cinta dari Dinda membuat Ghani bimbang. Memang dirinya mempunyai niat baik untuk hubungan yang serius dengan Dinda, bukan hanya dekat belaka. Terlebih usianya sudah pantas memiliki kekasih. Tetapi hal itu baru dia bicarakan hanya bersama sang kakak, saja.

Bukan niat Ghani menggantung perasaan seseorang yang menyukainya, dia hanya belum menemukan waktu yang tepat untuk mengungkapkan keseriusannya tersebut.

Dinda, gadis periang dan baik hati yang masuk kedalam hidupnya yang mampu mengubah dirinya menjadi seseorang yang peduli akan wanita lain selain kakaknya. Selain itu, Dinda selalu terbuka padanya terutama perihal perasaan. Keluarga gadis itu pun mampu menerimanya dengan baik. Sungguh Dinda dsn keluarganya adalah suatu karunia keajaiban dari Tuhan untuknya.

Namun, satu hal yang masih menghalangi Ghani untuk menyatakan perasaannya pada Dinda yaitu, dirinya yang ingin sukses dalam berkarier terlebih dahulu. Membuat sang kakak bangga sesuai janjinya. Supaya kelak dirinya pun dapat dibanggakan oleh Dinda dan juga keluarga gadis itu tentunya. Dan poin penting dari pencapaiannya, Ghani tidak ingin membuat hidup Dinda yang serba kecukupan akan menderita bila bersamanya kelak.

"Ghan, Ghani?!"

"Ghani!?"

Panggilan Naya yang masuk pada rungunya menyadarkan Ghani dari renungan panjangnya.

after 30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang