bab 28

4.9K 524 25
                                    

Vote dan komentarnya jangan lupa.

Hati-hati typonya banyak.

Selamat membaca.

Terimakasih.

Untuk bab ini aku up ulang karena setelah di baca lagi. Ada scene Naya yang nggak masuk. Maafkeun aku ya teman-teman. 🙏

*

*

*

***

"Rasa kecewa datang dari sebuah harapan yang terlalu besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rasa kecewa datang dari sebuah harapan yang terlalu besar."

-after 30-

***

*

*

*

Naya membulak balik buku menu mencari dan memilih sajian yang menarik minatnya. Tetapi, tidak dengan Bian, lelaki itu hanya memperhatikan setiap detail yang Naya lakukan.

Setelah selesai menonton bioskop beberapa saat lalu, mereka memutuskan untuk makan malam di restauran yang masih terletak di dalam gedung Mall sebelum pulang. Dan atas persetujuan Bian pula Naya langsung menuyuh Ghani untuk menyusul mereka.

"Kita pesan minum dulu saja, Mas. Nunggu Ghani datang lama. Apalagi kalau sudah mampir di bengkel Husni." Naya berkata ketika Ghani belum juga tiba. Matanya tetap memburu menu yang belum bisa menarik minatnya.

"Ya sudah, kamu mau minum apa? Atau mau sekalian pesan makan?" ujar Bian terdengar menggiurkan.

Naya menggeleng dan membalik lagi buku menu.

"Mas mau pesan apa?"Naya mengangkat wajahnya untuk bertanya. Namun, dia terdiam ketika mengetahui Bian sedang memandanginya lekat. Bukan membuka buku menu sepertinya.

"Kamu saja dulu. Mau pesan apa?" Bian mengambil alih buku menu dari tangan Naya. Melakukan hal yang sama seperti gadis itu tadi.

"Aku lemon tea saja, Mas." ucap Naya dengan semyum simpul. Tetap tenang. Meski rona merah pada pipinya sulit dielak kan. Entahlah, dia masih saja tersipu jika Bian sudah menatapnya seperti tadi.

after 30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang