Bab 18

5.5K 556 5
                                    

Vote dan komentarnya jangan lupa.

Hati-hati typonya banyak.

Selamat membaca.

Terimakasih.

*

*

*

***

"Bukan tentang seberapa lama waktu untuk menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan tentang seberapa lama waktu untuk menunggu. Tetapi tentang waktu yang terbuang untuk menunggu."

-after 30-

***

*

*

*


Sampai di apartemen, Bian memikirkan kembali yang dia utarakan pada Naya di Bukit Moko tadi. Seharusnya, tidak ada yang salah. Dia sudah memikirkannya secara matang. Jujur saja saat Naya membahas strata sosial, membuatnya sedih.

Bian sangat ingin Naya mengerti jika dia tidak mempermasalah hal itu. Tetapi, rupanya Bian harus lebih sabar saat rasa percaya diri Naya berada di titik paling rendah dan setipis kulit bawang. Bian harus belajar menebalkan kesabarannya dalam menunggu jawaban Naya atas perasaannya. Sebagai mana gadis itu selalu sabar menghadapinya. Bisa di katakan, selain paras Naya yang menawan hatinya. Kesabaran dan sikap tulus Naya lebih dulu menwannya.

Dengan hati gundah-gulana Bian mencoba untuk memejamkan mata. Berharap esok hari hatinya bisa lebih baik. Meski nyatanya, matanya terus terbuka. Perkataan Naya yang sarat akan kepedihan itu terus berputar dalam kepalanya.

***

Naya menyimpan ponsel di atas meja kerjanya asal. Buntut dari kedatangan Bian yang menemuinya di Bukit Moko beberapa waktu lalu, berlanjut panjang.

Teman-temannya terus menggodanya. Bukan hanya dari sepanjang acara, sampai selesai. Bahkan sampai saat ini pun mereka terus menggodanya.

Notif pesan grup dan pribadinya pun tidak pernah sepi. Berbekal pembahasan dari hasil menguping pembicaraannya dengan Bian menjadi topik utama. Bahkan, Naya cukup tercengang saat sebutan 'calon istri' yang pernah Bian sematkan dulu ikut di bahas kembali. Lebih kacau lagi, teman-temannya ikut menyematkan sebutan tersebut di depan namanya.

Naya menarik rambutnya kebelakang frustasi. Memikirkan bagaimana cara untuk meluruskan ke salah pahaman yang sudah terlanjur melebar tersebut.

after 30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang