Vote dan komentarnya ramein lagi, ya!
Selamat membaca.
Hati-hati typonya banyak.
Terimakasih.
*
*
*
***
"Bagian terburuk dalam mencitai adalah cemburu buta."
-after 30-
***
*
*
*
Sembari menunggu kabar dari Bian, Naya memandangi langit malam di teras belakang rumah. Setelah hujan lebat tadi sore, malam ini langit cukup cerah. Beberapa bintang tampak terlihat kerlap kerlip seolah mengedip padanya.Pandangan Naya tertuju pada dua bintang yang bersinar lebih terang diantara bintang-bintang yang lainnya. Sejak kedua orang tuanya meninggal, Naya selalu mengumpamakan bintang tersebut adalah kedua orang tuanya yang sedang mengawasinya dan Ghani dari atas sana.
Setiap ada momen itu, Naya tidak pernah lupa untuk memanjatkan do'a dan di lanjutkan bercerita tentang segala hal yang telah di laluinya. Namun, getar dari ponsel membuat fokus Naya terlaihkan.
"Teh, buka pintu!" isi pesan itu.
Naya mendesah kecewa. Pesan yang datang bukan dari Bian, melainkan dari Ghani yang baru pulang. Naya meletakkan ponsel di atas kursi begitu saja dan bergegas membuka pintu utama.
"Sebentar!" katanya setengah berteriak saat Ghani mengetuk pintu dari luar dengan brutal.
"Lama banget," dumel Ghani langsung melesat masuk melewati Naya yang masih memegang gagang pintu tanpa permisi ataupun mengucap salam.
"Eh, Nggak sopan, ya!" Naya menegur kelakuan Ghani tersebut.
"Nanti Teh, tahan marahnya. Ghani kebelet ini," sahut Ghani sebelum hilang di balik pintu kamar mandi.
Naya menggeleng kemudian menutup pintu dan kembali ke teras belakang untuk memeriksa lagi ponselnya. Berharap kali ini sudah ada pesan atau telpon dari masuk Bian. Membiarkan Ghani dengan urusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
after 30
ChickLit"Dalam setiap perjalanan hidup selalu ada pertemuan dan perpisahan. Begitu juga dengan sebuah pelajaran." Dua tahun setelah kisah cintanya dengan Damar benar-benar kandas, Naya lebih fokus pada hidupnya. Mengejar kebahagian untuk dirinya sendiri. Me...