Vote dan komentarnya ramein terus, ya!
Selamat membaca.
Hati-hati typonya banyak.
Terimakasih.
*
*
*
***
"Setiap perbuatan entah baik ataupun buruk akan kembali pada orang itu sendiri. Hukum tabur tuai itu nyata dan ada. Dan karma tidak pernah salah alamat."
-after 30-
***
*
*
"Kamu kenapa, Nay?" Desi, orang pertama yang menarik Naya menjauh dari serpihan pecahan beling. Dan menuntun Naya untuk duduk.
"A-aku." Naya kesulitan berkata-kata. Hal yang menimpa Gendis sangatlah mengerikkan.
"Ini minum dulu, Nay," salah satu teman Naya yang lain memberinya segelas air putih.
Naya meminum air putih itu hanya setengah. Debar jantungnya masih tidsk beraturan. Dia benar-benar syok dengan kabar buruk tersebut.
Meskipun Gendis bersikap tidak terlalu baik padanya, Naya tetap prihatin dan berdoa untuk kepulihannya.
"Kalau tidak salah, Gendis ini yang sodaraan sama klien kita yang namanya Andrew, yang bikin Mbak Fani marah-marah kan, Nay?"
Naya mengangguk kecil sebagai jawban.
Desi langsung menutup mulut dengan kedua tangannya sehingga mengundang tanya dari teman-temanya yang lain.
"Pantes! Aku berasa pernah denger namanya." Desi menggali lagi ingatannya. Meskipun tidak terlalu banyak terlibat saat itu. Dia tahu nama itu dari Fani.
"Ah! Serius kamu, Des?!" Kasak kusuk Desi terdengar seperti sayap nyamuk yang berbunyi. Sedangkan Naya sibuk dengan pikirannya.
Gendis bunuh diri? hati Naya berbicara. Dia belum bisa percaya.
***
Berita tentang Gendis yang berusaha bunuh diri tersebar dengan cepat. Dan cukup menggemparkan hingga mengisi topik utama dalam beberapa media besar.
Damar masih mematung di tempatnya berdiri. Matanya memandang kosong Gendis yang kini terbaring di bankar rumah sakit tanpa daya. Dia datang hanya menyampaikan rasa simpatiknya. Tidak lebih. Dan mungkin juga rasa simpatik terakhir kali darinya sebelum Gendis di pindahkan ke rumah sakit di luar negeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
after 30
ChickLit"Dalam setiap perjalanan hidup selalu ada pertemuan dan perpisahan. Begitu juga dengan sebuah pelajaran." Dua tahun setelah kisah cintanya dengan Damar benar-benar kandas, Naya lebih fokus pada hidupnya. Mengejar kebahagian untuk dirinya sendiri. Me...