Vote dan komentarnya jangan lupa.
Hati-hati typonya banyak.
Selamat membaca.
Terimakasih.
*
*
*
***
"Semua hal tidak cukup di lakukan hanya dengan perasaan, tapi ada beberapa hal harus di lakukan dengan penuh keyakinan."
-after 30-
***
*
*
*Merasakan matanya mulai perih, Naya melepas kaca mata dan meletakannya di disamping ponsel yang sedang di isi daya.
Naya menguap lebar ketika kantuk yang dia tahan terus mendesaknya untuk segera tidur. Jam digital yang terletak di atas nakas pun sudah berganti angka pada dua belas.
"Jam dua belas," gumam Naya lalu menguap lagi."Pantes ngantuk banget," lanjutnya, kemudian menutup laptop. Mengakhiri pekerjaannya.
Naya meregangkan tubuhnya beberapa saat. Melemaskan otot-otot yang terasa kaku sejak tadi. Kesibukkannya akhir-akhir ini membuat jam istirahat dan pola makannya berantakan. Komunikasinya dengan Bian yang saat ini sudah hampir satu minggu berada di Singapore pun dapat terhitung dengan jari. Pekerjaan benar-benar menyita banyak waktunya. Tapi, untunglah Bian mengerti posisi dan pekerjaannya.
Setelah semua barang-barangnya tersimpan pada tempat semula, Naya menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur, berbaring terlentang. Matanya terpejam menikmati ketika punggungnya menyentuh permukaan empuk, pegal-pegalnya pun berangsur berkurang. Ini yang dia inginkan dari beberapa jam lalu, hatinya berkata.
Mata Naya tebuka lagi, tatapannya lurus pada langit-langit kamar yang polos. Kerewelan kliennya kali ini, meskipun tidak serewel Shania dan Andrew tetap saja membuat kepala Naya dan tim kerjanya pening. Terkadang, dia ingin sekali menyerah. Tetapi, demi bentuk tanggung jawabnya pada pekerjaan, Naya tetap memberikan yang terbaik.
Bunyi seperti benda jatuh, mengambil seluruh atensi indra pendengaran Naya. Dia pun segera bangun untuk memeriksa benda tersebut. Naya membuang nafas kasar ketika melihat benda yang jatuh adalah kepala charger dari ponselnya.
Naya menggeleng tidak percaya. Kedua tangannya sudah bertolak pinggang menahan kesal. Ternyata, selama berjam-jam cargher tidak terpasang pada sumber listrik dan ponselnya tetap dalam keadaam mati total kehabisan daya.
KAMU SEDANG MEMBACA
after 30
ChickLit"Dalam setiap perjalanan hidup selalu ada pertemuan dan perpisahan. Begitu juga dengan sebuah pelajaran." Dua tahun setelah kisah cintanya dengan Damar benar-benar kandas, Naya lebih fokus pada hidupnya. Mengejar kebahagian untuk dirinya sendiri. Me...