Bab 37

5.1K 581 26
                                    

Vote dan komentarnya jangan lupa.

Hati-hati typonya banyak.

Selamat membaca.

Terimakasih.

*

*

*

***

"Perlu di ketahui dan di fahami terlebih dahulu jika pernikahan bukanlah akhir, tapi gerbang awal kehidupan yang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perlu di ketahui dan di fahami terlebih dahulu jika pernikahan bukanlah akhir, tapi gerbang awal kehidupan yang baru. Dan setelah pernikahan adalah kehidupan yang sesungguhnya."

-after 30-

***

*

*

One step closer, satu kalimat dan tiga penggal kata yang benar-benar mewakili hubungan Naya dan Bian malam ini. Prosesi lamaran resmi baru saja selesai di laksanakan dengan lancar dan khidmat.

Walapun, air mata Naya sempat sulit di bendung ketika mengingat kedua orang tuanya yang tidak bisa menyaksikan dirinya berada pada tahap tersebut. Tetapi, hal itu tidak serta merta mengurangi kebahagiannya.

Senyum sumringah Naya berikan kepada beberapa kerabat yang hadir. Ucapan selamat pun kembali mereka dapatkan dan mengalir lebih deras dari sebelumnya. Saat Bian pertama kali menyematkan cincin padanya beberapa waktu lalu.

Ucapan tersebut datang bukan hanya dari keluarga atau sahabat dekat saja, tetapi juga dari kalangan atas yang merupakan kolega-kolega bisnis Bian.

Tanggal pernikahan sudah di tentukan. Dan akan di gelar dalam waktu tiga bulan kedepan. Sesuai dengan yang Bian rencanakan sebelumnya.

Wejangan demi wejangan, mereka dapatkan untuk bekal kehidupan di masa mendatang.

Naya dan Bian sangat lega, perjalanan panjang dan rumit yang mereka lalui, sebentar lagi benar-benar mencapai garis akhir. Meskipun pada kenyataanya, pernikahan bukanlah akhir, tapi gerbang awal menuju kehidupan yang baru. Dan setelah pernikahan adalah kehidupan yang sesungguhnya.

Setelah acara selsai, satu persatu kerabat Bian pun meninggalkan rumahnya. Dan kini, Naya mengantar Arini serta Bian sampai di depan pagar.

"Hati-hati di jalan ya, Ma," ucap Naya.

"Terimakasih sayang. Kamu juga nanti tidur yang nyenyak. Jangan banyak yang di pikirkan, ya?" Arini berpesan di akhir kalimatnya.

after 30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang