Extra part

6.9K 486 40
                                    


Aku tambahin extra partnya Naya sama Bian.

Hati-hati typonya banyak.

Selamat membaca.

*

*

*

***

"Keterlambatan hanya anggapan manusia semata, karena sesungguhnya bagi Tuhan tidak ada yang terlambat ataupun terlalu cepat, tetapi tepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keterlambatan hanya anggapan manusia semata, karena sesungguhnya bagi Tuhan tidak ada yang terlambat ataupun terlalu cepat, tetapi tepat."

-after 30-

***

*

*

*


Hari demi hari Naya lalui dengan canda tawa yang Bian ciptakan. Naya sangat menikmati masa kehamilan dan perannya sebagai ibu rumah tangga sejati setelah benar-benar berhenti bekerja. Ikhlas mengurusi dan menunggu sang suami di rumah. Terkadang dia juga menghabiskan waktu bersama Ibu mertuanya, dan belajar mempersiapkan diri untuk menjadi seorang ibu yang baik bagi buah hatinya.

Menyadari betapa Maha Kuasanya Sang Pencipta, Naya kembali menelaah kepingan masa pahitnya dimasa lalu tentang perjalan hidup dan takdir, Naya yakin jika tidak ada takdir buruk yang Tuhan berikan untuk setiap makhluknya. Meski harus melewati masa yang tidak menyenangkan, dan menyakitkan.

Jika dilihat dari kaca mata sebagai manusia biasa, memang dirinya telat mendapatkan kebahagian, menikah, mempunyai keturunan dan lain sebagainya.

Tetapi siapa sangka, jika dari kaca mata Tuhan yang Maha kuasa, semua hal itu datang dalam waktu yang tepat.

Keterlambatan hanya anggapan manusia semata. Karena sesungguhnya bagi Tuhan tidak ada yang terlambat ataupun terlalu cepat, tetapi tepat.

Sekali lagi Naya akui, betapa luar biasanya 'Sang Maha Pencipta' menyusun cerita bahagia untuk hidupnya.

Begitu indah skenario Tuhan, bukan?

Kebahagian Naya semakin sempurna, saat penantiannya untuk bertemu sang calon buah hati sudah di depan mata.

Naya akan melahirkan. Itu benar sekali. Bahkan lebih cepat dari perkiraan dokter sebelumya.

Kabar yang sangat menggembirakan, bukan?

Dan berkat kabar itu pula, kepanikan Bian membuat satu hotel tempatnya menginap cukup riuh. Saat ini dia tengah berada di kota Malang. Menghadiri acara penting yang di selenggarakan anak perusahannya.
Sungguh, bukan niatnya meninggalkan sang istri dengan keadaan hamil besar. Bian sudah mengambil cuti tetapi, dia menjadi pihak sentral yang harus menghadiri acara tersebut. Dengan perasaan tidak tenang, Bian meminta tiket penerbangan pada Devan untuk kembali ke Bandung saat itu juga.

after 30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang