Vote dan komentarnya jangan lupa.
Hati-hati typonya banyak.
Selamat membaca.
Terimakasih.
*
*
*
***
"Sebelum mengatakan kata maaf, pahami dulu maknanya. Agar kata maaf itu terucap dengan sempurna bukan hanya dari bibir saja. Tetapi juga tulus dari hati."
-after 30-
***
*
*
*
Libur di akhir pekan adalah sesuatu yang sangat mahal dan istimewa untuk Naya. Karena libur di akhir pekan tidak ubahnya menanti hujan di tengah gurun pasir. Jarang sekali terjadi.
Naya mengisi hari liburnya dengan beres-beres rumah. Salah satu diantaranya yaitu, memisahkan barang-barang atau perabotan yang sudah tidak layak pakai untuk di buang. Sedangkan barang-barang yang masih bisa di pakai, Naya susun rapi dan di simpan lagi seperti semula.
Kesibukannya itu cukup efektif melupakan sejenak masalahnya dengan Bian, sekaligus menunggu suasana hati lelaki itu membaik untuk di ajak berbicara.
"Banyak juga," gumamnya saat melihat satu kardus besar berisi barang-barang yang akan dia buang tersebut.
Sementara itu, Ghani yang baru membuka pintu kamar setelah hampir setengah hari berhibernansi geleng-geleng kepala karena sedari pagi sang kakak tidak bisa diam. Ada saja hal yang kakaknya itu bereskan.
"Ngapain sih, Teh? Amburadulin rumah dari pagi?" gerutunya sambil menyingkirkan kardus besar yang memblokir jalannya.
"Majalah ini masih kamu baca, nggak? Kalau enggak, Teteh buang." Naya menunjuk majalah sport milik Ghani yang sudah dua hari dibiarkan tergeletak di atas meja.
"Eh, jangan dong!" Ghani langsung memyambar majalah tersebut. Mendekapnya erat seolah itu emas.
"Makanya, kalau masih di pake jangan taruh sembarangan," omel Naya, membuat bibir Ghani melengkung ke bawah.
"Iya maaf. Lain kali nggak Ghani ulang," ucap Ghani kemudian.
"Ya sudah. Sekarang tolong kamu angkatin kardusnya, terus taruh diluar," suruh Naya yang langsung di patuhi Ghani tanpa bantahan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
after 30
ChickLit"Dalam setiap perjalanan hidup selalu ada pertemuan dan perpisahan. Begitu juga dengan sebuah pelajaran." Dua tahun setelah kisah cintanya dengan Damar benar-benar kandas, Naya lebih fokus pada hidupnya. Mengejar kebahagian untuk dirinya sendiri. Me...