Bab 36

6.1K 590 20
                                    

Vote dan komentarnya jangan lupa.

Hati-hati typonya banyak.

Selamat membaca.

Terimakasih.

*

*

*

***

"Tidak ada hubungan yang baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak ada hubungan yang baik-baik saja. Semua akan menemukan fase dimana adanya rintangan dan kesulitan."

-after 30-

***

*

*

Dengan tangan saling tertaut, Naya dan Bian berjalan kaki bersama menuju restauran dekat gedung kantor untuk makan siang. Beberapa percakapan tentang masa depan, megiringi langkah mereka berdua. Sesekali gelak tawa terdengar pecah dari salah satunya.

Ini memang bukan pertama kali mereka berjalan kaki menuju restauran tersebut. Tetapi setelah guncangan dalam hubungan mereka beberapa waktu lalu, ada hal yang membuatnya berbeda. Mereka menjadi lebih dekat dan lebih hangat dari sebelumnya.

Hubungan yang mereka rajut tidak ubahnya seperti dalam perjalanan menuju suatu tempat. Dan masalah yang datang mengguncang adalah medan yang akan mereka tempuh dengan segala kondisi, terkadang mereka melewati jalan yang mulus, berlubang, berkelok, menanjak, menurun dan lain sebagainya.

Untuk mencapai tempat tersebut, mereka harus sama-sama berjuang melewati segala rintangan dan bertahan satu sama lain.

Guncangan yang terjadi dalam hubungan mereka beberapa waktu lalu pun, Naya jadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga. Banyak sekali hal yang Naya pelajari dan mencoba Naya rubah. Di antaranya, belajar untuk lebih memahami Bian dengan tindak tanduknya yang suka berubah-ubah dan lebih peka.

Begitu juga dengan Bian yang berusaha keras memperbaiki sikapnya. Menjadi lebih terbuka dalam segala hal tanpa mengambil kesimpulan sendiri, mengurangi berkata ketus, lebih sabar, dan mengikis sifat pencemburunya perlahan-lahan.

Sekali lagi, Bian ingin membuktikan cintanya pada Naya tidak pernah main-main.

Bian juga sudah mengunumkan pada keluarga besarnya akan melamar Naya secara resmi dalam waktu dekat. Rencana pesta pernikahan pun sudah mereka bahas bersama-sama.

"Mas, kita duduk di meja ujung, ya?" ujar Naya setelah sampai. Bian tidak banyak berbicara. Dia hanya mengikuti kemanapun kaki Naya melangkah.

Bian menarik kursi untuk Naya lebih dulu. Kemudian dia menyusul, duduk berhadapan dengan gadis itu.

after 30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang