Vote dan komentarnya jangan lupa.
Hati-hati typonya banyak.
Selamat membaca.
Terimakasih.
*
*
*
***
"Cinta yang sempurna akan tumbuh dari orang-orang yang saling menerima."
-after 30-
***
*
*
*
Perputaran waktu tidak terasa sangat cepat. Berbagai ragkaian persiapan pernikahan yang sempat membuat Naya pusing tujuh keliling sudah rampung dengan sempurna. Puncak acara pun sudah bisa di hitung dengan jemarinya.
Dia semakin nervous saja.
Untuk mengalihkan nervous-nya, Naya memanfaatkan masa cuti dan hari-hari terakhir sebelum menjadi seorang istri, dengan berbagai kegiatan.
Tetapi, di balik semua itu sebenarnya ada setitik rasa gundah yang lain. Sebagai pengganti orang tua, rasa khawatir dan tidak tega untuk meninggalkan Ghani muncul dalam benaknya. Naya takut jika Ghani tidak hidup dengan baik setelah dia menikah nanti. Dan kehilangan tumpuan hidup.
Bagi Naya, sedewasa apapun Ghani saat ini, tetaplah anak kecil yang selalu bergantung padanya.
Mampukah Ghani hidup sendiri tanpanya?
Pertanyaan itu masih terus bercokol dalam hatinya.
Naya ingat sekali, saat setelah kedua orang tuanya dulu meninggal, Ghani yang saat itu masih berusia kurang lebih 9 tahun tidak pernah berhenti menangis setiap hari. Dia sibuk menguatkan Ghani sampai dia lupa jika dirinya juga rapuh dan hanya bisa menangis untuk menumpahkan kesedihan serta rasa kehilangan ketika Ghani sudah terlelap.
Naya sangat menyanyangi Ghani lebih dari apapun. Kilasan masa lalu yang pedih itu mengundang lapisan bening yang mengaburkan pandangannya. Naya mendongak untuk mencegah cairan yang sudah terkumpul pada kelopak matanya supaya tidak jatuh.
Setelah bisa mengendalikan diri lagi. Naya kembali pada fokusnya memperhatikan Ghani dan Bian yang sedang bermain PS. Dua lelaki itu duduk di atas karpet dan dia di atas sofa.
Bian, sedari pagi lelaki itu datang. Selain mengajak Ghani bersepeda saat akhir pekan seperti sekarang. Bian juga mengajak Ghani bermain PS seperti yang sering ke dua lelaki beda usia itu lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
after 30
ChickLit"Dalam setiap perjalanan hidup selalu ada pertemuan dan perpisahan. Begitu juga dengan sebuah pelajaran." Dua tahun setelah kisah cintanya dengan Damar benar-benar kandas, Naya lebih fokus pada hidupnya. Mengejar kebahagian untuk dirinya sendiri. Me...