Vote dan komentarnya jangan lupa.
Selamat membaca.
Hati-hati typonya banyak.
Terimakasih.
*
*
*
***
"Harus di fahami juga, jika rezeki itu tidak selalu berbentuk uang."
-after 30-
***
*
*
*
Sterss dan nervous adalah dua kondisi yang Naya alami saat ini. Jika dulu dia hanya mengetahui dua kondisi tersebut dari para klien, kini dia dapat merasakannya sendiri.
Menghadapi detik-detik menuju hari pernikahan sangat mendebarkan sekaligus melelahkan. Pekerjaan Naya yang ikut padat pun akhirnya membuat dia benar-benar kewalahan dan kesehatannya sedikit menurun.
Mempersiapan pernikahan cukup menguras tenaga dan mentalnya. Meski dukungan penuh Naya dapatkan dari Bian. Namun tidak terlalu cukup kuat untuk fisiknya.
Bian yang mengetahui kondisinya tidak baik-baik saja panik, dan langsung membawanya ke rumah sakit. Membatalkan janji dengan pihak butik untuk mengganti jadwal fitting busana pengantin mereka. Kepanikan Bian memudar setelah dokter mengatakan jika Naya hanya kelelahan.
"Jadi, kita lanjut ke rumah Mama?" tanya Bian sebelum membelokkan kemudianya.
"Iya Mas. Mumpung aku tidak kerja hari ini," jawab Naya pelan.
"Tapi kalau kamu ca-"
"Mama sudah dari kemarin minta aku ke sana."
"Ya sudah." Bian melirik Naya yang agak pucat dengan ekor matanya."Besok, kamu cuti dulu, bagaimana?"
"Sepertinya aku harus tetap masuk, Mas. Cutiku aku simpan untuk acara kita nanti."
Bian tidak menyanggah dengan kalimat apapun. Dia hanya memebawa tangan Naya yang dia genggam untuk di kecupnya.
Beberapa menit kemudian.
Arini menyambut sumringah calon menantu dan putranya yang baru tiba. Tapi, kerutan pada dahinya mulai nampak ketika melihat calon menantunya tidak terlalu ceria seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
after 30
ChickLit"Dalam setiap perjalanan hidup selalu ada pertemuan dan perpisahan. Begitu juga dengan sebuah pelajaran." Dua tahun setelah kisah cintanya dengan Damar benar-benar kandas, Naya lebih fokus pada hidupnya. Mengejar kebahagian untuk dirinya sendiri. Me...