19

1.7K 103 1
                                    

"Aku hanya berhasil
tanpamu, Namun tidak dengan
melupakanmu" -Liora

•••
HAPPY READING💜
_____

Seorang gadis sedang menundukkan kepalanya ketakutan karna seseorang yang berada didepannya.

"Lo itu cuman jadi beban buat Darren Liora!" sentak pria yang berada didepannya sambil menondongkan pistol kearah Liora.

"Gue gak suka liat lo bareng sama Darren, lo sama sekali gak pantas bersanding sama Darren!"

"Lebih baik lo mati sekarang daripada kembaran gue sama lo" ucap pria itu menatap benci Liora.

"De-devan.. g-gue mohon jangan b-bun-uh gue" ucap Liora terbata bata memohon kepada Devan.

"DIEM LO!" bentak Devan.

Liora memejamkan matanya berdoa agar ada yang menyelamatkannya

'Papi.. Bunda.. Bang Raka.. Lio takut, bantuin Lio buat keluar dari sini. Lio takut..' batin Liora memohon.

Devan yang melihat Liora ketakutan tersenyum miring, perlahan tangannya mulai menarik pelatuk pistol tersebut dan...

Dorr
Dorr

"Aaaaaaaaa" teriak Liora kaget, namun aneh. Kenapa tubuhnya tidak merasakan sakit? Perlahan ia mulai membuka mata seketika matanya membulat melihat siapa yang terkena peluru milik Devan.

"De-Derran?"

Sedangkan Devan membeku ditempat saat menyadari peluru yang ia lepaskan melesat mengenai tubuh kembarannya sendiri .

"Ra, ka-kamu gak papa k-kan?" tanya Darren terbata bata karna menahan sakit diperutnya.

Liora menggelengkan kepalanya bersama air mata yang turun tanpa izin "Ka-mu hiks.. ke-kenapa bisa ada di si- hiks.. sini?" isakkan mulai terdengar dari mulutnya.

Derran tersenyum sesekali ia meringis menahan sakitnya "Hey, can-tiknya Darren ngak b-boleh na-ngis" ucapnya mengelap air mata Liora dengan lembut.

"Gak bi-bisa hiks.. a-aku gak tega li- hiks.. liat kamu kaya gi-ni hiks" bukannya berhenti Liora malah semakin menangis.

"Udah, a-aku gak papa k-kok..." ucap Darren sebelum menutup matanya.

"Enggak hiks.. Darren ba-bangun hiks..Ja-jangan tinggalin a-aku hiks.." tangis Liora semakin kencang.

"LIORAA? DARREN?" teriak pria paruh baya yang baru saja datang.

"ASTAGAA" pekik dua orang wanita disebelah pria itu.

**

Dirumah sakit tepatnya depan ruang UGD, saat ini keluarga Liora dan Darren sedang menunggu dokter yang sedang memeriksa Darren.

"Udah ya sayang, jangan nangis terus" ucap Claudia--Bunda Liora. menenangkan Liora.

"Tapi bun-"

AlvelioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang