Liora saat ini sedang asik nonton tv bersama Arkan disebelahnya. Hari mulai gelap namun mereka masih enggan untuk menghentikan aksinya.
"Jadi cewek kok polos banget sih" ujar Arkan yang masih fokus pada layar tv.
Drtt.. Drtt.. Drtt..
Ponsel milik Liora tiba tiba bergetar menandakan ada seseorang yang menelponnya.
"Ck, siapa sih. Gak tau orang lagi sibuk juga" cibir Liora mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelponnya.
BangKe'nzo😈💗 Is Calling...
"Hallo?" ucap Liora saat panggilan terhubung.
"Ra, markas diserang. Gue lagi diluar kota bantuin bokap, Lo bantuin anak anak ya" ucap Kenzo dari sebrang sana.
"Siapa yang nyerang?"
"Gengnya si Agim, FEROZA. Buruan deh gawat banget nih soalnya"
"Iya gue otw"
"Hm, buru-" Ucapan Kenzo terpotong karna Liora langsung mematikan telponnya.
Liora bangkit dari duduknya lalu berlari menuju kamarnya dan mengambil jaket kulit berlogo Wolf Blood. Setelah beres ia pun segera menuruni tangga dan tak lupa membawa kunci motornya.
"Bang aku pergi dulu ya" izin Liora pada Arkan.
Arkan yang diajak bicara pun menoleh "Kemana?"
"Markas" ucap Liora lalu berjalan menuju pintu utama dan mulai menaiki ducatinya lalu menjalankannya dengan kecepatan tinggi.
Sepuluh menit diperjalanan Liora kini sampai disebuah gedung tua yang sudah dikepung oleh puluhan motor sport yang ditempeli stiker berlogo FEROZA. Ia turun dari ducatinya lalu berlari mendekati kerumunan itu.
"Mana anggota cewek lo yang sok jagoan itu? HAHH" ucap Agim ketua FEROZA.
"Gue kenapa?" jawab Liora berjalan santai dari arah belakang dengan wajah datarnya.
Agim melempar digebggamannya "Akhirnya.. yang ditunggu tunggu dateng juga" ucap Agim menyeringai penuh dendam pada Liora.
"Apa maksud lo nyerang markas Wolf Blood?" sentak Riki yang sudah tersulut emosi.
"Juts chiil out, gue kesini cuman mau bales dendam sama dia" ucap Agim menujuk wajah Liora.
Rahang Aksa mengeras "Bacot lo! gak usah jadi pengecut karna ngelawan cewek. Lo pada laki 'kan?"
"Gak usah sok jadi pahlawan deh lo pada!" ucap Agim menujuk wajah anggota Wolf Blood yang sudah memerah menahan amarah.
"Gue disini cuman mau ngasih perhitungan sama lo" kata Agim menujuk wajah Liora lagi "Maksud lo apa mukulin cewek gue?" lanjut Agim.
Liora yang sudah muak dengan omong kosong Agim menarik kerah bajunya "What are u getting at?" tanya Liora menaikkan satu alisnya keatas mencoba agar tidak emosi.
"Gak usah bego lo!" Agim melepas cengkraman dikerahnya.
Bughh
Liora yang kesal pun memukul rahang Agim dengan sekuat tenaga hingga ia sedikit oleng kesamping karna tenaga yang dikeluarkan Liora cukup kuat.
"Gue gak akan bego kalo lo jelasin secara detail dan gak setengah setengah setan!" teriak Liora. Emosinya sudah tumpah dibuat oleh lelaki didepannya ini.
"Bunga! lo tau Bunga 'kan? kenapa lo pukulin dia?" bentak Agim.
Liora terkekeh sinis "Sejak kapan gue pukulin dia sialan? lo punya bukti apa atas tuduhan lo itu? HAHH?!!" maki Liora tanpa sadar membuat emosi Agim muncul dan memukul sudut bibir Liora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvelio
أدب المراهقين(HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA.) Ferya Liora Prawijaya gadis cantik dengan sifat barbar-Nya. Liora merupakan seorang badgril disekolahnya, why? karna kelakuannya yg nauzubilah nakalnya. Bolos? kerjaannya Tauran? hoby Ruang BK? rumah kedua Temen cowo...