(HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA.)
Ferya Liora Prawijaya gadis cantik dengan sifat barbar-Nya. Liora merupakan seorang badgril disekolahnya, why? karna kelakuannya yg nauzubilah nakalnya.
Bolos? kerjaannya
Tauran? hoby
Ruang BK? rumah kedua
Temen cowo...
Selama satu bulan ini Liora menjalankan hari harinya dengan malas malasan. Teror yang ia terima pun masih ada. Bahkan dua minggu yang lalu ia mendapatkan teror dan sorenya Alvaro masuk rumah sakit karna ditusuk oleh seseorang yang sama sekali tidak diketahui identitasnya. Dan selama itu juga Liora mulai menjauh dari Alvaro.
Namun bukannya berhenti peneror itu semakin gencar untuk menerornya, seperti saat ini Liora dibuat frustasi karna pesan masuk yang dikirim oleh peneror itu.
+62xxxxx : Akan ku pastikan hidupmu tidak akan tenang, Liora.
+62xxxxx :Tunggu aku muncul dihadapanmu, dan aku akan memberikan kejutan untukmu.
Liora mendengus pelan lalu membalas pesan tersebut dengan perasaan yang kesalnya bukan main.
Anda : Bacotlah anjng!
Anda : Kalo berani sini muncul dihadapan gue!
Anda : jangan jadi pengecut.
Centang satu, berarti nomer tersebut sudah tidak aktif lagi. Selalu begitu, setiap dirinya membalas pesan tersebut pasti nomer tersebut sudah tidak aktif.
"Sialan! ini orang maunya apa sih bangsat!" umpat Liora pelan.
Cklekk
"Dek" panggil Arkan yang baru saja masuk kamar Liora.
Liora mendongak menatap Arkan dengan satu alis terangkat.
"Makan ayok" ajak Arkan berjalan menghampiri Liora.
"Aku gak laper" jawab Liora singkat.
"Kamu dari tadi siang belom makan, ayo makan nanti maag kamu kambuh lo" paksa Arkan.
"Abang makan duluan aja dulu sana, ntar aku nyusul."
"Yaudah, awas aja kalo nanti gak makan" ancam Arkan.
"Iyaaa" jawab Liora, setelah mendapat jawaban Arkan pun keluar dari kamar Liora.
"Mendingan gue tidur aja, dari pada mikirin hal yang gak penting ye kan" gumam Liora merebahkan tubuhnya dan menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.
***
Alvaro ddk kini tengah berkumpul dikamar Alvaro, mereka punya rencana untuk menginap disini.
"Woi Ja serang bangsat!" pekik Alvaro yang sedang fokus pada ponselnya.
"Ini gue lagi nyerang goblok" maki Raja mengotak atik ponselnya.
"Yahaaa, savage kan gue" sorak Daniel jingkrak jingkrak diatas kasur.
"Udah cocok jadi monyet lo Niel" celentuk Bara yang jengah dengan tingkah Daniel.
"Bangsat lo!" maki Daniel turun dari kasur.
"Eh btw si Arkan mana?" tanya Rangga.
"Telat dikit katanya."
"Lo pada nyadar gak sih?" tanya Raja.
"Paan?"
"Sama perubahan sikapnya Liora" sambung Raja.
Mendengar nama Liora dibawa bawa Alvaro langsung menoleh dan menghampiri mereka.
"Hm, dia tuh sekarang lebih sering diem sama ngelamun" ucap Rangga diangguki yang lain.
"Kira kira kenapa ya?" tanya Alvaro.
"Yeee, lo 'kan pacarnya! masa kagak tau kenapa" ucap Rangga melempar kulit kacang kearah Alvaro.
"Gimana gue mau tau kalo dianya aja kaya ngehindar gitu dari gue" ujar Alvaro nyerah.
"Kok gitu?"
"Mana gue tau, semenjak gue kena tusuk waktu itu dia mulai menghindar dari gue. Bahkan waktu gue dirawat aja dia cuma sekali dua kali ngejenguk gue" jelas Alvaro.
"Bisa gitu."
Cklekk
"Assalamualaikum, ya calon jenazah" pekik Arkan dengan wadosnya. Ketularan Daniel sama Raja nih pasti.
"Waaikumsalam" jawab mereka bersamaan.
"Dari mana aja lo?" tanya Rangga.
"Macet" jawab Arkan singkat.
"Btw lagi ngegosipin apaan? ikut dong" lanjut Arkan duduk disamping Rangga.
"Eng-enggak ada k-kok" kata Rangga gugup, cosplay jadi Aziz gagap tuh.
Arkan memincingkan matanya curiga "Masa?"
"Ho'oh" jawab yang lain bersamaan membuat Arkan mengangguk percaya.
_-_
Tok... Tok... Tok...
"Lioraa, mami masuk yaa" teriak Sisil dibalik pintu kamar Liora.
"..."
Tidak ada jawaban membuat Sisil menghela napas pelan lalu membuka pintu kamar Liora.
Cklekk
Sisil masuk dan mengedarkan pandangannya hingga matanya menangkap sebuah objek dimana Liora sedang tertidur pulas dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
Berjalan mendekati nakas dan menaruh nampan yang ia bawa disana lalu duduk dipinggiran kasur Liora.
"Raa, makan dulu yuk. Nanti lanjut tidur lagi" ucap Sisil menarik selimut yang menutupi tubuh Liora.
"Eunghh" lenguhnya lalu mengubah posisinya menjadi duduk.
"Nih makan dulu" kata Sisil manyodorkan sepiring nasi beserta lauk pauk pada Liora.
"Enggak deh Mi, Lio gak laper" tolak Liora mengucek matanya.
"Kamu dari tadi siang belum makan loh, ayo makan nanti maag 'nya kambuh loh."
"Emm Mami keluar aja dulu nanti Lio bakalan makan kok" ucap Liora mengambil piring yang dipegang Sisil.
"Yaudah, di habisin loh. Oh iya besok malam kamu ikut makan malam sama keluarganya Alvero ya." kata Sisil lalu keluar dari kamar Liora.
Liora mengejapkan matanya beberapa kali.
"Ha-hah? Makan malam? Sama keluarganya Alvero? Gila kali ya! rencananya 'kan gue ngejauh dari Alvero, masa-akh sudahlah."
TBC ____________ ______________________________
Ekhem...
gue punya sesuatu buat kalian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.