Hari ini dikelas XI Ips 3 nampak sunyi. Tidak ada yang berani mengeluarkan suara sedikit pun. Hari ini mereka sedang melaksanakan ulangan dadakan, terlebih lagi mata pelajarannya adalah sejarah. Huft, dan ditambah lagi yang sedang mengawasi.. adalah bu Retno, guru yang dikenal kegalakkannya.
Liora sedang asik mengerjakan soal soal ulangan dengan mudah tanpa gangguan apapun. Berbeda dengan Alvero, lelaki itu terus saja mengacak acak rambutnya frustasi. Sesekali Alvero menyenggol nyenggol lengan Liora namun tak ada respon sedikit pun dari gadis itu.
"Raa.. pstt.. pstt" bisik Alvero. Entahlah gadis disebelahnya yang menjabat sebagai kekasihnya ini pura pura tuli atau memang beneran tuli. Padahal disebelahnya lo!! inget DISEBELAHNYA, woi lah kan keterlaluan banget kalo kagak kedengaran.
"Freyaa" panggil Alvero namun berbeda dengan sebelumnya, kali ini terdengar lembut ditelinga Liora.
Liora menoleh dan mengangkat satu alisnya "Why?" tanyanya.
Alvero menghembuskan nafas lega "No 9 apa?"
Liora mengalihkan pandangannya memandangai kertas lembaranya lalu beralih menatap Alvero kembali.
"Tut Wuri Handayani" bisik Liora pelan, sangat pelan. Entahlah itu disengaja atau tidak hanya Liora dan tuhan yang tau.
"Hah?" beo Alvero.
Liora berdecak kesal lalu merebut lembar jawaban milik Alvero untuk menuliskan jawabannya disana. Seketika matanya membulat ketika melihat tulisan Akvero.
Asal lo pada tau!
Liora ampe dibuat tobat ngeliatnya.
Tulisan anak tk aja lebih bagus daripada tulisan Alvero.
Pokoknya Alvero kalah jauh deh!
Ia mulai menulis jawaban tersebut dikertas milik Alvero dan menuliskan semua jawaban yang belum Alvero jawab disana. Cukup mudah bagi Liora untuk mengikuti tulisan Alvero, setelah selesai ia pun mengembalikan kertas tsb kepada Alvero.
"Thanks" ujar Alvero tersenyum tulus.
"Hmm"
"Ntar gue traktir deh"
"Emm"
"Gak bohong"
"Hm"
"Ck, ini Liora cosplay jadi nisa sabyan apa gimana sih? tadi aja sok sok budeg! itu telinganya banyak kotorannya apa gimana sih? gatel banget tangan gue pengen bersihin, pake linggis sekalian kalo perlu!" cibir Alvero.
"Bacot dah lu babi! ngomong mulu lo, gue jait tuh mulut tau rasa lo!" ancam Liora. Gadis itu benar benar kesal, Alvero saja sampai dibuat bingung melihatnya. Sedari tadi pagi saat Alvero menjemput Liora gadis itu hanya diam dan selalu mengeluarkan kata kata pedas jika sudah angkat bicara.
"Oke waktunya sudah habis, silahkan kumpulkan lembar jawaban kalian" ucap bu Retno.
"Yah bu, bentar lagi dong buu" keluh Raja.
"Selesai tidak selesai dikumpulkan!"
"Huft.. Niatnya masuk ips biar kaga ketemu rumus malah ketemu sejarah! sialan emang!" gerut Raja kesal.
.
.
.
Dikantin kini sedang ramai, lebih tepatnya dimeja paling pojok. Disana sudah ada Alvero ddk, Liora, dan Aurora.
"Hidup itu singkat, cuma lima huruf" celentuk Raja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alvelio
Novela Juvenil(HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA.) Ferya Liora Prawijaya gadis cantik dengan sifat barbar-Nya. Liora merupakan seorang badgril disekolahnya, why? karna kelakuannya yg nauzubilah nakalnya. Bolos? kerjaannya Tauran? hoby Ruang BK? rumah kedua Temen cowo...