Liora mengerang kesakitan sambil memegangi kepalanya. Pandangannya masih buram. Ia mengejapkan matanya berkali kali untuk menetralkan pandangannya.
"Udah bangun?" suara yang terdengar tak asing ditelinganya membuat Liora menoleh. Itu... adalah Alvero yang sedang duduk dibangku samping bankar Liora.
"Belum cuma buka mata doang" jawab Liora dengan wadosnya.
"Baru sadar udah ngelawak aja lo!" ucap Alvero ngegas.
"Dih tadi aja nangis nangis ngeliat keadaan gue. Sekarang udah main ngegas aja" cibir Liora menatap sinis Alvero.
"Gue gak nangis ya, itu cuma air mata buaya!" elak Alvero.
"Yang lain mana?" tanya Liora.
"Dikantin cari makan" jawab Alvero singkat.
"Kenapa lo gak ikutan?"
"Gue gak laper."
"Orang kekantin itu gak harus makan! bisa ajakan cuma numpang lewat kek apa kek gitu kek" ucap Liora.
"Gue nggak segabut itu ya!" sinis Alvero membuat Liora bercedak kesal.
Liora meringis pelan sambil memegangi perutnya "Al..." panggil Liora menatap Alvero.
"Hmm kenapa?"
"Lapeer" adu Liora layaknya anak kecil yang merengek meminta makan pada ibunya.
"Yaudah makan" suruh Alvero tak perduli.
"Suapin..." rengek Liora.
"Makan sendiri lah, lo kan punya tangan."
"Tangan gue lemes."
"Yang sakit itu otak sama perut lo, bukan tangan lo!" jawab Alvero tetap dengan pendiriannya.
"Ck, TEGA!!" teriak Liora ngambek.
"INI RUMAH SAKIT GAK USAH TERIAK TERIAK!!" balas Alvero ikutan teriak.
"LO SENDIRI JUGA TERIAK!"
"Bodoamat!" ucap Alvero memalingkan wajahnya tak ingin menatap Liora.
"Aaaa Alveroo..." rengek Liora menarik ujung baju Alvero.
"Al" panggilnya namun Alvero tetap tak menoleh.
"Woi jawab bangsat!"
"Sayangg."
Alvero menoleh "Kenapa?" tanyanya lembut.
Giliran dipanggil sayang aja nyaut lo anjeng!
"Gue laper."
"Mau makan apa?" tanya Alvero lagi membuat Liora tersenyum cerah.
"Bakso."
"Hehh! kamu masih sakit gak boleh makan bakso" ucap Alvero sambil melotot.
"Tapi aku pengen" kata Liora pelan.
Alvero menghela napas pelan lalu mengambil bubur yang tersedia di nakas "Nanti aja kalo udah sembuh. Sekarang makan bubur aja nih. Aaa" ucap Alvero sambil menyodorkan sendok berisi bubur kemulut Liora.
"Gak mau" tolak Liora memalingkan wajahnya.
"Tadi katanya laper, gimana sih?"
"Aku mau aja makan, tapi itu buburnya bau bawang. Selera makan aku jadi ilang" ucap Liora sambil menatap ngeri sendok yang disodorkan Alvero. Liora memang tidak suka dengan bau bawang. Coba aja suruh Liora makan sayur bening, pasti potongan bawang disayur itu sudah tertata rapi dipinggiran piring.
"Ya terus gimana? makan buah aja mau?" tanya Alvero bibalas anggukan cepat oleh Liora.
**
Saat ini Kenzo dkk bersama Alvero tengah berkumpul diruang rawat Liora untuk membicarakan sesuatu yang penting.
![](https://img.wattpad.com/cover/291187863-288-k777485.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvelio
Teen Fiction(HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA.) Ferya Liora Prawijaya gadis cantik dengan sifat barbar-Nya. Liora merupakan seorang badgril disekolahnya, why? karna kelakuannya yg nauzubilah nakalnya. Bolos? kerjaannya Tauran? hoby Ruang BK? rumah kedua Temen cowo...