Prolog

9.7K 452 56
                                    

Happy Reading












Hay Hay Hay, thanks sebelumnya
karna udah mau baca cerita Alvelio. Btw ini cerita pertama saya, sorry sorry aja kalo cerita saya garing.

Jangan jadi pembaca yang gelap⚠️
Tinggalin jejak dengan cara vote🌟 & komen💬

Seorang gadis tengah mengendarai ducati kesayangannya dengan kecepatan diatas rata rata. tak peduli dengan sumpah serapah orang lontarkan untuknya.

Cittt...

gadis itu menghentikan ducatinya ketika sampai di depan gerbang sekolahnya. namun ia berdecak pelan karna gerbang sudah ditutup rapat.

"Ck, iss,, pake acara ditutup lagi. Kalo gini gimana caranya masuk" Liora menoleh ke arah pos satpam yg berada di dalam gerbang.

Melihat tidak ada satpam disana, ia segera mendorong motornya menuju ke Warjang 'warung mang ujang' untuk memarkirkan motornya.

"Mang, Lio titip motor yah. Jagain jan sampe ilang" Teriaknya.

"Iya, telat lagi neng?" kekeh mang ujang.

"Hehe, biasa mang. Kek ga tau aja" Liora nyengir kuda.

"Yaudah mang Lio masuk dulu ya" mang ujang mengangguk.

Ketika sampai di pagar belakang sekolah tanpa beban Liora langsung naik dengan santai. Tiba diatas ia langsung Lompat dan..

Brukk...

"Awss, omaygat pantat sexy gua!!!" Ringisnya

Bangkit dari duduknya dan langsung membersihkan roknya yg kotor. Merasa cukup ia langsung beranjak dari sana, berjalan menuju kelasnya.

Berjalan menuju lorong kelas XI. Ia berhenti ketika sampai di depan kelasnya, mengambil nafas panjang lalu berjalan masuk kelas tanpa memperdulikan guru yg tengah mengajar.

"LIORA, DARI JAM BERAPA INI? KENAPA KAMU BARU MASUK?!!" teriak Burik'a, canda maksutnya Bu Rika selaku guru biologi.

Liora mengangkat tangan kirinya berniat untik melihat jam ditangannya "Jam 08.13" Jawabnya santai, lalu berjalan menuju tempat duduknya.

"LIORA!! MAU KEMANA KAMU?? PERGI KELAPANGAN DAN LARI 10 KALI KELILING LAPANGAN SANA, SETELAH ITU PERGI KE RUANG BK!!!" Perintah bu Rika.

Liora menghela napas kasar lalu berjalan menuju lapangan, tanpa pikir panjang langsung berlari keliling lapangan.

Setelah selesai ia langsung pergi keruang bk menemui pak Botak sang guru killer. Kenapa dipanggil pak botak? ya karna palanya botak lontos. Pikir Liora

Tanpa mengucap salam Liora langsung masuk, duduk dikursi berhadapan dengan pak botak dan... ternyata ada kepala sekolah juga disini.

'Wahh, firasat gua kga enak nih.' batin Liora

"Hei kamu ini masuk tanpa ngucap salam, langsung main nyelonong aja" kesal pak botak.

"Ck, udah deh pak. Ngapain saya disuruh kesini" tanyanya seraya mengangkat satu alisnya.

Kepala sekolah menghela napas panjang "Udah berapa kali kamu telat? Saya tidak tau lagi gimana cara menghadapi kamu Liora! Pihak sekolah udah capek ngadepin kelakuan kamu, saya bakalan panggil papa kamu, dan kamu bakalan saya D.O." jelas kepala sekolah to the point

"Kasih ini ke papa kamu" kepala sekolah memberi sebuah amplop berwarna putih.

"Yaudah saya pulang, bye!" Liora menerima kertas tersebut dan langsung keluar dari ruang bk.

Liora tidak langsung pulang, saat ini ia tengah berjalan menuju ke gudang. Ngapain kegudang? karna ia ingin bertemu para sahabat sengkleknya gudang adalah tempat persembunyian ia dan para sahabatnya ketika bolos.

Brakk...

Pintu gudang terbuka lebar karna ditendang oleh seseorang, membuat orang yg berada didalamnya terlonjak kaget. Sedang kan sang pelaku? hanya nyengir tanpa dosa.

"Astagfirullah Ra, ngagetin aja. Untung sayang" kesal Rafli mengelus dadanya.

Plakk..

Liora memukul pelan lengan Rafli membuat sang empu meringis "Najis".

"pffttt, mampus lo!. Enak?" ejek Aksa menahan tawanya.

"Iss, jahat lo pada" kesal Rafli memonyong-monyongkan bibirnya.

"Njir, dah mirip kek ikan bantal lu Raf" kata Liora.

"BUNTAL RA!!, BUKAN BANTAL" teriak johan melempar kulit kuaci ke arah Liora.

"Ohh, udah ganti ya?" tanya Liora dengan polosnya.

"Emang itu namanya Ra, elu nya aja yg bloon" Ucap Kenzo yg baru saja datang entah darimana langsung duduk disebelah Liora.

"Dari mana aja lu Ra?" tanya Riki.

"Ruang bk"

"Dihukum apalagi lo?"tanya Vino.

"D.O." jawab Liora kelewatan santai.

"HAHH" Teriak mereka bersamaan.

"Kok bisa?"

Liora hanya mengkat bahu acuh "Alex mana?" tanyanya pada mereka.

"Apa?" jawab seseorang dari arah pintu.

Liora hanya mengeleng, "Dari mana lu? tanya Riki.

"Toilet" jawab Alex singkat.

"Kaga ajak ajak lu!" jawab Rafli.

"Hehh!! emang lu mau ngapain kalo Alex ngajak lu?" Tanya Johan dengan mata melotot.

"Ikut lah" jawab Rafli singkat.

Pletak..
pletak..
plak..

Liora, Kenzo, Vino memjitak dan memukul kepala Rafli.

"Gua masi waras" Alex menatap tajam kearah Rafli.

"ck, becanda kali. Aelah, sensian amat si lu pada!" kesal Rafli "Pasti pada mikir yg aneh aneh kan lu?" Rafli memincing kan mata curiga ke arah para sahabatnya.

"Auah gelap" Liora beranjak dari duduknya melangkan keluar gudang.

"KEMANA RA?!!" Teriak Kenzo.

"BALIKK" Teriak Liora tak kalah nyaring.

"Nasip punya temen toa" Alex mengelus dadanya.

"Temen lo juga kali" Sahut Riki dan Johan bersamaan

Alex hanya mengkat bahu acuh dan kembali fokus ke ponselnya.

TBC

AlvelioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang