Terhitung sudah tiga hari Liora dirawat di rumah sakit, dan tiga hari itu pula Alvero tidak masuk sekolah dengan alasan ingin menemani Liora dirumah sakit. Tadi pagi juga Liora sudah sadarkan diri dari komanya.
"Ra" panggil Alvero.
"Hm"
"Makan" titah Alvero menyodorkan satu sendok bubur kemulut Liora.
"Ga mau"
"Buka mulut lo atau gua pake kekerasan" ancam Alvero kesal. Sedari tadi ia sudah memaksa Liora agar mau makan, tapi tidak berhasil sama sekali.
"Pemaksaan banget sih lo" ucap Liora membalikkan badannya membelakangi Alvero lalu menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.
Alvero menghela napas lelah "Gua gak akan maksa lo buat makan kalo lo mau makan Lioraa" ucap Alvero mencoba membuka selimut yang menutupi tubuh Liora.
"Gua gak napsu makan Al" ucap Liora lirih.
"Ya dipaksain dong, kalo lo gak makan ntar kapan sembuhnya. Lo mau disini terus?"
"Ya gak mau lah"
"Makanya ayo makan" titah Alvero mencoba sabar.
Liora membuka selimutnya dengan kasar lalu berdecak kesal "Ck, gak mau! buburnya pait" tolaknya lagi.
"Yaudah liatin muka gua aja biar manis" ucap Alvero menggoda Liora.
"Pede banget sih lo!"
"Makanya makan! cepet buka mulut lo sebelum gua kasar sama lo"
"Dikit aja"
"Iye lama lo!"
Alvero mulai menyuapi Liora dengan telaten, hingga beberapa suapan kemudian...
"Udah! gua kenyang" kata Liora menutup mulutnya rapat rapat.
Alvero yang mendengar itu pun langsung tersenyum terpaksa "Baru tujuh suapan masa udah kenyang" ucap Alvero memberikan segelas air untuk Liora.
"Bodo"
"Makan lagi ya?" tawar Alvero.
"Gak.mau!" ucap Liora menekan kata katanya.
"Ayolah, sesuap aja"
"Gak mau Alvero! lo kenapa sih maksa banget" kesal Liora meninggikan suaranya.
"Ya karna gue peduli sama lo" ucap Alvero serius.
"Emang lo siapa sampe seperduli itu sama gue?" tanya Liora berhasil membuat hati Alvero sakit. Sakit, sangat sakit. Entahlah mengapa bisa begitu tapi memang itu yang dirasakan oleh Alvero saat ini.
"Emang salah ya kalo gue perduli sama lo?"
"Enggak juga sih" jawab Liora mengangkat bahunya acuh.
"Raa" panggil Alvero.
"Hah?"
"Kalo gua suka sama lo gimana?" tanya Alvero lirih, tapi masih bisa didengar oleh Liora.
"Ya gak papa lah, emang kenapa? suka sama seseorang itu wajar" ucap Liora.
"Lo gak baper gitu tau gue suka sama lo?" tanya Alvero membuat Liora menatapnya ngeri.
"Dih, lo pikir gue orangnya gampang baperan gitu? kagak!"
"Kalo gue nembak lo gimana?" tanya Alvero lagi.
"Ya mati lah goblok!" jawab Liora dengan wadosnya. Gini nih, defisi punya temen kaga bisa diajak serius.
"Gue ser-"
"ASSALAMUALAIKUM YA AHLI KUBUR" teriak Daniel yang baru saja datang memotong ucapan Alvero.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alvelio
Teen Fiction(HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA.) Ferya Liora Prawijaya gadis cantik dengan sifat barbar-Nya. Liora merupakan seorang badgril disekolahnya, why? karna kelakuannya yg nauzubilah nakalnya. Bolos? kerjaannya Tauran? hoby Ruang BK? rumah kedua Temen cowo...