🔞 Sex scene
-PART 10 TERDAPAT BANYAK SEX SCENE BAGI READER HARAP HATI-HATI JIKA KURANG SUKA BISA DI SKIP-
Lucas Point of view
Aku meringis menahan perih sakit perut. Efek makanan pedas tadi mulai terasa sekarang. Duduk miring di pangkuan Elthan, Aku membiarkannya mengusapi perutku dengan minyak angin.
"Aku bisa sendiri,"cegahku ketika tangannya menyibak baju.
"Tidak,"finalnya.
Aku bisa merasakan tatapannya yang khawatir juga tangannya yang kasar. Perutku yang menampakkan 6 pack cukup membuatku bangga. Latihan otodidak di rumah sangat berhasil. Dulu aku ingin memamerkannya pada pacarku, tapi sekarang aku punya suami. Sia sia aku latihan, soalnya dia juga punya malah lebih bagus. Memikirkan itu membuat perjalanan ke rumah terasa semakin lama.
"Sudah kubilang jangan makan pedas, kenapa tidak menurut?"
"Lihat, kamu jadi sakit perut,"
''Lucas,''Elthan menatapku meminta jawaban. Belaian tangannya di pipiku membuat gelenyar aneh.
Aku menunduk enggan menjawab. Aku suka pedas ya mau bagaimana lagi. Elthan tadi pagi marah sekarang juga marah. Apa sepanjang aku hidup bersamanya dia akan terus marah? Dia tidak takut darah tinggi kah?!
"Jangan marah," aku mencicit pelan.
Aku melotot begitu merasakan bibinya kembali menabrak bibirku. Suara kecipak bibir kami beradu membuatku tebang. Kenapa rasanya ciuman ini enak? kenapa? Bibirnya yang hangat melumat, menjilat, menghisap, bibir bawah dan atasku. Dia agresif sekali sih.
"Ngghh,"
Ciuman Elthan membuatku pusing!
🦴
Sudah seminggu aku di Italia dan beradaptasi dengan baik. Keluarga Elthan sangat baik mereka menyambutku sebagai mana keluarga baru. Aku tidak mengerti kenapa mereka membiarkan anak mereka menikahiku yang tidak mungkin memberikan keturunan.
Elthan adalah anak terakhir dari 3 bersaudara. Kedua kakaknya laki laki sudah menikah dan tinggal di wilayah lain. Mereka hadir di saat penyambutan kedatangan kami juga sangat baik kepadaku.
Setelah menginap dua hari kedua orangtua Elthan pulang. Sebelumnya aku pikir kami tinggal bersama. Selain itu pelayan di rumah ini aneh, mereka sangat pendiam. Aku khawatir mereka darah rendah. Apakah pelayan di rumah orang kaya seperti ini?
Elthan sudah mendaftarkan aku kuliah di salah satu universitas (properti keluarga) dan Senin besok aku sudah mulai masuk.
Tengah hari Elthan masih bekerja sekarang aku hanya bermalasan di kamar memainkan ponsel. Aku sebenarnya bukan ponsel addict tapi aku mager sekali menjelajah atau mengeksplorasi rumah ini.
Tidak ada yang menarik. Setelah confess itu Leon tidak pernah menghubungiku. Aku coba mengirimkan pesan, tetapi hanya centang satu. Sepertinya aku di blok. Seharusnya aku yang blokir nomornya!
"Ini gak ada siapa siapa kan ya?" Aku berbicara sendiri meneliti sekitar mengigit bibir karena malu.
"Hehehehe,"
Tanganku bergerak cepat membuka situs yang selama ini hindari. Sudah lama sekali aku tidak menonton, mataku sampai berdebu dan jiwaku kaku. Aku ingin melihat-lihat gadis cantik.
Maka aku mengurung diri dalam selimut dan mulai membuka situs biru. Satu persatu video membuat rasa dahagaku puas. Suara mereka yang kawai membuat jantung dan hatiku berkebat kebit. Rok mini hitam, baju ketat yang membuat sesuatu menonjol, serta wajah mereka yang memerah padam membuatku nyengir sampai gigiku kering. Saat mereka mendesah dan berteriak-teriak 'suka' aku sudah serangan jantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucas (END)
General FictionNamaku Lucas. Aku menikahi seorang laki-laki di usiaku yang ke-19. Such a beautiful age right? Tapi aku harus menikahinya untuk menutupi hutang perusahaan, membiayai pengobatan orangtuaku, dan menjadi gay untuknya. Menjadi gay untuk Elthan. Sialan...