17. SUNSET

3.4K 318 4
                                    

Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih

Author Point of view

Kelas Ilmu Alam baru saja berakhir beberapa detik lalu. Dosen sudah keluar diikuti beberapa mahasiswa kemudian.

"Ayo, aku akan mengajakmu ke suatu tempat," tanpa menunggu jawaban Lucas, Aries menggandeng tangan pemuda itu keluar kelas.

"Have fun guys!" Teriak Ben menyemangati.

"Mau ke mana kita?" Tanya Lucas

Aries menggandengnya sepanjang jalan menuju gerbang keluar. Senyum pemuda tampan itu tidak pernah lepas dari bibirnya. Dia semangat sekali hari ini. Tidak, dia memang selalu bersemangat di dekat Lucas.

"Dan kamu tidak perlu repot menuntunku. Aku bisa jalan sendiri," kata Lucas datar

"No, nanti kamu kabur," Aries mengering padanya

"Hari ini, aku akan mengajakmu jalan-jalan. Kita kencan. Yiipiii," tambahnya berusaha menggoda Lucas.

"Aku akan mengajakmu ke tempat kerjaku," kata Aries tanpa ditanya

Aries Herman pemuda 20 tahun itu memiliki pekerjaan sampingan pelayan resort. Dia menjadi penjaga resort orang kaya tampak luarnya. Tampak dalamnya dia bisa ke sana kemarin bebas akses di resort-resort orang kaya.

"Ayo duduk di sini, aku akan mengajakmu ke surga," gurau pemuda tampan itu.

Lucas naik ke boncengan sepeda Aries. Dan sepeda itu langsung melesat menuruni bukit.

"AAAAAAAAAAAAA GILA! GILA! STOP GAK WOI! GILA!"

Lucas berteriak kesetanan. Mereka meluncur bebas, dan itu mengerikan. Kalian pasti sudah lihat di google kan topografi wilayah Santorini.

Ya berbukit-bukit. Dan si gila ini tanpa rem menuju ke bawah. Bagaimana jika ada mobi dari arah sebaliknya atau ada mobil yang muncul di persimpangan sana?!

Aries tersenyum senang akhirnya Lucas memeluknya juga. Aries, demi kesehatan jantung Lucas memelankan sepedanya. Pukulan gemas dirasakan di punggungnya.

"Hehehehehehe,"

"Yah tertawa, terus-terus saja tertawa," kesal Lucas

Angin pantai Santorini menerjang mereka bahagia. Udara bersih khas daerah pantai. Sepanjang jalan mereka melewati rumah-rumah penduduk, restoran, resort, gereja, dan area pertokoan.

Matahari jam 2 siang menyiram tubuh mereka dengan kalem. Suasana cerah berawan, jadi tidak terlalu panas.

Mereka sampai di salah satu resort tepi pantai. Sepi dan lengang, Aries memarkirkan sepedanya ke teras. Hanya ada mereka berdua di sana. Lucas jadi ingat, Elthan pernah berkata punya resort bagus di sekitar sini.

Jangan-jangan ini resort Elthan?!

Tidak, tidak, hidup tidak se-drama itu.

"Apa... tidak apa-apa kita di sini? Maksudku, bagaimana jika pemiliknya datang?" Tanya Lucas

"Resort ini milik pasangan tua kaya raya asal Italia. Mereka sedang liburan ke Hawai sekarang. Padahal, di sana juga sama saja melihat laut. Dasar orang kaya," cemooh Aries pada bosnya.

"Sudah sini duduk, tidak apa-apa. Cctv sudah aku matikan, kita bebas di sini. Hey, mau main PlayStation Luc?" Kata Aries mencoba menyamankan diri.

Lucas yang sedari tadi mengagumi interior ruangan mendengar PlayStation segera mendekat. Selanjutnya selama 3 jam kedepan dua bocah dalam tubuh dewasa itu bermain.

Sudah hampir jam jam 6 sore ketika Lucas akhirnya sadar dia lelah. Dia tergeletak begitu saja di beanbag di belakangnya.

"Ha~ aku lapar," keluh Lucas mengusap perutnya

"Kamu lapar? ayo buat makanan," ajak Aries dan mereka menuju dapur

"Yang simpel saja, aku mau pasta," Lucas duduk di meja bar

"As you wish my prince" pemuda itu mengerling tampan.

Jika saja Lucas perempuan mungkin dia sudah jatuh bersujud pada pria ini karena terpesonanya. Tapi, dia kan laki-laki.

So, tidak.

"Aries... Please," Lucas memutar bola matanya

Lucas mengecek ponselnya yang sedari pagi dia matikan. Menelan ludah kesat saat notifikasi 15 panggilan tidak terjawab dari Elthan. Panggilan terakhir 10 menit lalu. Lucas lupa mengabari Elthan. Remaja itu menggigit bibir gugup, Elthan mungkin akan mengamuk jika dia sampai rumah.

"You okay?" Tanya Aries melihat wajah panik pemuda itu.

Tapi hey, kenapa juga Elthan harus marah? Pria itu sudah setuju untuk memberikan masa muda kepada Lucas. Lagipula ini belum jam malam. Dan lagi, Elthan tidak pernah membicarakan jam malam untuknya.

Jadi, tenang saja Lucas.

"Woahh, pastanya terlihat enak. Terimakasih ya, Aries," Lucas menutupi kegugupannya dengan tersenyum manis pada pemuda di hadapannya.

Aries yang diberi senyum gebetannya langsung cenat-cenut.

"Ayo kita makan di gazebo pantai," ajak pemuda itu sembari mengelus sayang rambut Lucas. Dan, tidak ada penolakan... hati Aries semakin berkembang.

Mereka kemudian menuju gazebo pantai. Aries membawa piring makanan dan Lucas membawa dua minuman.

Matahari hampir tenggelam. Sunset pertama kali Aries bersama Lucas, dia tidak menyesal mengajak Lucas kemadi, dia juga tidak menyesal jatuh ke dalam pemuda ini.

Dia melihat Lucas yang cantik terkena semburat jingga sore hari. Hangat dan teduh.

Lucas memalingkan wajah dan menemukan mata Aries menatapnya lekat.

"Apa pria waktu itu benar-benar pacarmu?"

Tiba-tiba saja Aries bertanya.

Lucas merasakan lidahnya kelu. Dia merasa gagu entah untuk alasan apa.

"Kamu berbohong kan? Saat mengatakan dia pacarmu?"

Kilasan saat Elthan marah dan mengatakan hidup Lucas miliknya menggores lagi ulu hati Lucas. Nyeri.

Hidupku hanya milikku

Tapi, Lucas..

"Jangan suka padaku, Aries," Lucas menunduk menatap pastanya yang tidak kunjung disentuh

"Kenapa?"

"Hanya.. jangan saja,"

"Tidak masuk akal. Kamu harus memberiku alasan setidaknya. Misalkan, aku jelek, aku jorok, aku pelit, aku playboy, aku.."

"Aku tidak menyukaimu," Lucas menatap langsung tepat di matanya yang langsung Lucas sesali.

Pemuda itu terlihat kecewa.

"Well, aku tau kamu tidak menyukaiku sejak awal. Jika itu alasannya aku akan tetap berjuang. Aku hanya bertanya agar tidak merebut pacar orang, itu tidak etis," jelas Aries.

Tapi kamu merebut suami orang, Aries.

"Yasudah aku sudah tahu jawabannya, ayo kita makan calon pacar," Kata Aries seperti tanpa beban.

Namun dia lupa pertanyaannya belum dijawab.

Lucas menyendok pastanya dengan ragu. Sedikit pahit rasanya jika kamu sedang berbohong.

Jika aku seperti ini... tidak apa-apa kan El?

Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih

Lucas (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang