48. THE END

2.9K 231 44
                                    

''Luc! Luc! Luuuuuuc! Lihat Nat!''

Natasha-keponakan Lucas yang berusia 6 tahun terus saja menarik-narik kaos. Lucas menutup wajah dengan tangan malu sekaligus senewan ada bocah kepo ini di sebelahnya. Kenapa juga dari sekian banyak orang yang berkunjung, malah meninggalkan Natasha di kamarnya.

''Luc, jadi kamu hamil? Dimana? Dimana aku bisa melihat adik bayi?''tanyanya polos terus saja merecoki Lucas.

''Tidak, tidak ada adik bayi! Sana cari Mama Papamu aku mau tidur,''usir Lucas tidak berperikemanusiaan.

Natasha mencebik dengan mata hendak menangis. ''Tapi-tapi kata Mama akan ada adik bayi,''suaranya memelas dan Lucas jadi tidak tega.

''Sini naik,''Lucas menaikkan Natasha ke ranjang agar berbaring di sebelahnya. Anak kecil itu langsung menempel seperti lintah, tangannya mulai bergerilya ke perut Lucas.

''Halo adik bayi.. panggil aku Kaka Nat hihi,''sapanya ceria.

Lucas mendengus namun membiarkan tangan itu mengelus perutnya.

''Aku tidak sabar bermain denganmu, ayo kita main barbie xixixixixi,''Natasha terkikik geli sendiri. Ya ampun untuk mengajak anaknya main itu masih lama sekali, dia harus melahirkan dulu, membiarkannya tengkurap dan berjalan satu dua langkah baru bermain dengan si ceria Natasha.

''Dia tidak akan bermain barbie,''kata Lucas datar mengingat pemuda berambut merah brandal yang hadir di mimpinya.

Natasha menatapnya tidak mengerti. Setelah itu, dia mengeluarkan ponsel- dia memang sudah diberikan ponsel oleh orangtuanya. ''Aku sangat ingin punya adik bayi,''ucapnya.

Kemudian dia mulai menonton saluran kids and baby di youtube. Lucas diam memperhatikan namun beberapa kali melirik ke arah pintu berharap ada seseorang masuk dan mengambil Natasha dari sini.

''Lihat, lucu kaaaan,''ucapnya gemas.

Di layar, terlihat ada bayi-bayi lucu yang tengah merangkak dan belajar mengoceh. Lucu sekali, dengan gigi susu mereka yang baru tumbuh. Bayi-bayi gembul itu memanggil-manggil Mama dan memeluk ibunya. 

Lucas sebenarnya ingin biasa saja, tapi kenapa hatinya berdebar mendengar suara bayi bayi itu.

Mama

Mama

Lucas penasaran bagaimana ketika ada seseorang memanggilnya Ayah atau Papa. Diam-diam dia juga ingin dipanggil seperti itu. Tanpa sadar tangannya mengelus perut.

Aku akan memberimu nama Axel, tapi jangan harap membelikanmu motor, bisiknya keji.

^_^

(anggap aja ini malam hari ya)*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(anggap aja ini malam hari ya)*

Malam datang dengan cepat begitu juga hari-hari yang telah berlalu. Semuanya tanpa sadar telah menjadi kemarin. Sekarang sudah hampir dua bulan Lucas di Bali.

Lucas (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang