23. PUNISHMENT 2

5.2K 373 10
                                    

-BED SCENE- 🔞⚠️

- PART 24 MENGANDUNG ADEGAN SEX DAN KATA-KATA VULGAR. HARAP BIJAK MENYIKAPI-

Dukung author dengan vote 🥺

Author Point of view

Eleanor menelepon.

Lucas menatap perubahan wajah suaminya. Lalu meneguk ludah ketika Elthan menunjukkan Eleanor-pacar perempuannya sudah 5x miss called.

Kring kring

"Mau dijawab?"

Lucas menggeleng takut.

"Jawab pacarmu Luc, dia mungkin khawatir padamu. Tapi ternyata boyfie nya sedang bercumbu dengan suaminya sendiri," Elthan berkata tenang

"Elthan... Maaf," raut menyesal di wajah pemuda itu

"Then, answer her," kata Elthan menekan tombol hijau.

Seketika panggilan tersambung. Lucas melotot tidak siap. Apalagi ketika bibir Elthan mendekat ke lehernya, mengecup-ngecup di sana.

"Lucaaaaas," suara manja Eleanor memenuhi kamar mereka

Kali ini Elthan berulah dengan menyusuri sepanjang perutnya sensual. Mengecupi di sana membuat pemuda itu menggigit bibir menahan desah.

"Lucas halo? Halo Babe?"

Elthan memberi kode untuk menjawabnya.

"Y, ya? Ya? Eleanor" Lucas menjawab dengan suara tertahan yang berat

"Kenapa suaramu? Kamu sakit? Aku bawakan obat ya, rumahmu di mana? Sudah aku bilang tadi malam jangan ikut minum. Kamu tidak menurut," Lucas bisa merasakan di sana Eleanor cemberut memajukan bibir.

Lucas tidak ada waktu untuk meladeni keluhan gadis itu.

"Ada apa Eleanor? Aku masih hang over tadi tertidur pulas" kata Lucas

"Maaf mengganggu tidurmu aku hanya khawatir," Eleanor diliputi rasa bersalah.

"Aku ke rumahmu ya? Aku bawakan obat," kata gadis itu kembali ceria

Sementara itu Elthan menatap tergoda kedua dada bidang Lucas dengan dua pucuk pink yang menantang.

"Emmhh,"

Lucas tidak bisa menyembunyikan nikmat ketika lidah tak bertulang Elthan menyapu pucuk dadanya. Setelah itu merasakan mulut hangat Elthan mengemut di sana. Pemuda itu pusing lagi seketika.

"Lucas?" Panggil gadis itu di seberang telepon.

Tapi kenapa suara manja Eleanor sangat menggangu.

"Luc, kamu tahu kan aku sayang padamu, sayaaaang banget" suara gadis itu berubah sendu

"Ya, I know," Lucas menjawab pendek.

Dia sedang membusung nikmat dengan kepala Elthan di dadanya sedang mengemut lembut. Menyedot gemas putingnya seolah akan ada air susu keluar dari sana.

Penis Lucas sudah menegang membentuk tenda.

"Lucaaaaas kamu di sana kan? Aku panggil gak nyaut-nyaut!" Suara gadis itu terdengar kesal bersamaan dengan elusan jemari Elthan di perut bagian bawahnya

"Hahh ah please," kata Lucas tanpa sadar, dia langsung menggigit bibir lagi merutuki diri.

Elthan tersenyum senang di atasnya. Mengecup bibir yang membengkak itu sekilas.

"Y, ya? Kamu bilang apa tadi" sungguh pening kepala Lucas

"K, kamu lagi ngapain?" Sepertinya gadis itu mulai menyadari ada yang salah di sana.

"Ak, aku lagi-"

"Err Luc, kamu tidak sedang masturbasi dengan suaraku kan? Hihihi"

Cukup sudah. Lucas menutup panggilan itu sepihak. Dia akan fokus pada bayi besar yang sedang bermain dengan dadanya ini.

Elthan menatap pemuda itu yang sudah lelah. Lalu mengecup bibir pemuda itu lagi, kecanduan. Dua menit mereka bercumbu saling melumat sampai udara kamar terasa panas.

Elthan mengukung Lucas di bawahnya membuat dada mereka berhimpitan. Menatap wajah Lucas yang manis terlihat merah merona.

"Kasihan pacarmu," kata Elthan kembali mengecup bibir merah Lucas

"Pacarnya sudah punya suami," beberapa kecupan lagi pada bibir itu.

"Kamu suka punya pacar cantik?" Tanya Elthan

Pemuda itu memalingkan wajah.

"Akhh,"

Lucas tersentak ketika Ethan menggesekkan boxer mereka. Menbuat sesuatu berdesir dan menggeliat.

"Jawab Luc,"

"Elthan, maaf please," pemuda itu memohon di bawahnya.

"Pacarmu cantik, sayang sekali jika kamu memutuskan hubungan kalian sekarang," Elthan menatap foto profil Eleanor di kontak ponsel Lucas. Gadis itu memang cantik.

"Elthan jangan sakiti dia. Eleanor tidak tahu apa-apa. Aku yang salah," kata Lucas lagi memohon.

"Jadi kamu yang salah ya?"

Elthan bangun dari tubuh Lucas meninggalkan ranjang. Gerakan pria itu diikuti mata Lucas. Dia mengambil gunting di laci menunjukkan benda itu padanya.

Selanjutnya pria itu duduk di bentangan kaki Lucas di depan gundukan pemuda itu. Mulai menggunting segitiga penutup terakhir.

"Elthan maaf, maaf, maaf, maaf..." Lucas pikir mereka sudah berbaikkan tadi. Pemuda itu menggeliat mencoba melepaskan diri walaupun sia-sia.

Beres. Kini Lucas telanjang penuh. Pemuda itu memejamkan mata malu. Untuk pertama kalinya sejak bayi dia telanjang lagi di depan seseorang. Kali ini pasrah tanpa daya. Elthan mau apa lagi sekarang?

Begitu Lucas membuka mata dia terkejut lagi, melongo shock. Elthan di depannya juga... naked.

Glek.

Lucas tidak bisa mengalihkan pandangan dari sesuatu yang besar dan panjang menggantung di pangkal paha Elthan. A huge thing.

Milik Elthan membuatnya iri. Besar panjang berurat. Para perempuan pasti akan antri untuk tidur dengannya. Tapi Elthan malah ingin meniduri Lucas?

Seketika nafas Lucas menderu cepat perutnya terasa melilit. Membayangkan benda besar itu masuk ke lubangnya adalah mimpi buruk. Lubangnya akan hancur bolong dia akan lumpuh jika dimasuki benda itu.

Tidak, tidak akan.

"Elthan, punyamu... sangat besar," kata Lucas masih takjub

Elthan menyeringai bangga. Pengakuan Lucas soal ukuran kejantanannya membuatnya bangga.

"Kalau begitu ayo berkenalan dengannya Luc,"

Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih

7 Januari 2021

Lucas (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang