36. BORN LAND

3.9K 331 11
                                    

Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih

Lucas Point of view

Masih berlibur di Pulau Ereca hari ini kami akan mengunjungi Pulau Born yang terletak di seberang pulau ini. Jaraknya hanya 30 menit dengan perahu motor. Pulau Born adalah pulau wisata kecil yang menyediakan pertunjukan teaterikal, pusat perbelanjaan, dan wisata laut seperti snorkeling dan diving.

"Jangan jauh-jauh dariku,"Elthan menarik lenganku begitu kami turun dari perahu motor mewah miliknya.

Aku berdecih dia posesif sekali. Sebelum berangkat saja kami berdebat soal pakaian. Dia percaya diri telanjang dada tanpa pakaian terlihat hot sedangkan aku memakai kemeja pantai. Aku juga punya tubuh bagus yang mau dipamerkan.

Kami berdebat setengah jam hampir batal berangkat. Sebelum akhirnya aku setuju. Bahkan tadinya Elthan memaksaku memakai hoodie sekalian. Dia gila masa ke pantai pakai hoodie? Dasar posesif.

Suasana Pulau Born sangat ramai karena kami datang sore hari. Waktu yang pas untuk berwisata. Turis berlalu-lalang menggunakan baju pantai, short board, bikini, dll. Aku sekaligus bisa cuci mata.

Berdampingan bersama Elthan menyusuri pantai berpasir putih. Para perempuan menatap minat padaku dengan seringai tertarik. Bagus, artinya pesonaku sebagai lelaki belum luntur.

"Luc," genggaman tangan Elthan terasa mengerat.

Oke, aku paham. Tapi ketika melihat Elthan disampingku mereka lebih melongo lagi. Sekian detik terpana. Baik, dari sini terlihat aku kalah spec dari Elthan. Dia lebih tinggi, lebih berotot, lebih tampan, dan anunya juga lebih besar.

Tapi Elthan suamiku!

Aku mendekatkan diri memeluk lengan Elthan dengan erat. Elthan mengusak rambutku tersenyum. Dan aku merasa senang ketika para perempuan itu terbelalak shock dengan mata kecewa. Yah, kasihan. Iya, kami pasangan gay. Dia cuma punyaku wlee.

Akhirnya kami duduk di atas pasir sambil menikmati lembayung senja. Terasa deburan ombak kecil di kaki telanjang. Di depanku para peselancar profesional sedang uji nyali meliuk-liuk di atas ombak. Keren sekali, aku iri.

"Luc,"panggil Elthan.

"Hm?" aku menengok.

"Kamu tampan,"katanya tiba-tiba. Aku.. aku tidak mengerti, dia memujiku tampan dengan tatapan cinta itu. Tatapan yang.. ah sudahlah. Aku memalingkan wajah. Terdengar dia terkekeh.

"Ya aku memang tampan, baru tau ya? Dari mana saja,"salting tentu bukan gayaku. Aku kembali menatapnya dengan smirk terganteng yang aku punya.

Kesiur angin pantai menerjang tubuh kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesiur angin pantai menerjang tubuh kami. Aroma laut nencucuk hidungku. Rambut Elthan dalam potongan pendek mulai panjang di bagian depan terlihat cokelat karena cahaya senja. Tatapannya teduh dan dalam matanya ada aku. Dia mengelus pipiku lembut.

Lucas (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang