Enggak deh canda sad ending, happy ending dong, senang saja bikin kalian kzl 🥰🥰
Happy reading the real end 💗Suara burung berkicau dan ayam kokok bersahutan tanda pagi telah datang. Lucas masih tidur nyenyak di ranjangnya sebelum dia terusik dengan suara rusuh.
Ninuninuninuninu tit tiiiiiit tit tiiiiiiit
Seekor mahluk kecil masuk ke dalam selimut merayap di sela-sela kaki Lucas menggelitik dan mengusel kakinya seperti bantal. Merasa tidak ada pergerakan suara berisik itu datang lagi.
Ninuninuninuninu tit tiiiiiit tit tiiiiiiit
''Mmhhh Ax matikan sirinenya, itu berisik,''Lucas mengerang kemudian mengulet, dengan setengah sadar dia membuka mata sudah ada wajahnya anaknya berjarak lima centimeter.
''Astaga!'' Lucas terlonjak mundur.
''Papa good mowiiiiiing!''Axel kecil tersenyum lebar kembali merangsek ke pelukan papanya yang langsung dibalas Lucas.
''Papa, today is ma bersdeyy,''senyumnya seperti teletabis.
''Well hello birthday boy,''Lucas mengucapkan selamat lalu memeluknya gemas-gemas.
Perkenalkan, Axelsen Dominic berusia 5 tahun. Hobi mengganggu Papa Luc, suka mobil-mobilan, dan susah tidur siang. Intinya bandel sekali, karena kemarin memecahkan laptop Papa saat bekerja.
Bukannya kabur, Axel malah menangis keras, katanya dia cemburu karena laptop itu Papa Luc tidak mau bermain dengannya lagi. Lucas tidak jadi marah, malah gemas.
''Papa! Papa! Ess sangat suka Papa!''ucapnya seperti mengatakan suka mainan. Matanya berbinar cerah dan tangannya membuat gerakan besar seluas angkasa.
Dan ya benar. dia masih cadel.
Lucas melihatnya tersenyum simpul, anaknya tumbuh dengan cepat. Dia hanya berharap Axel tidak cepat besar dan tetap polos seperti ini selamanya.
''Sangat suka?''
''Ya! suka sekali. Papa Luc baik sekali! Papa... Ess mau mobil-mobilan baru..''dia mempoutkan bibir menunjukkan mata besar.
Oh, dia mengatakan suka Papa karena ingin mainan baru? Lucas terkekeh.
''Oke, ayo kita beli mainan baru untuk ulang tahun Ax! Tapi satu saja ya sayang? Minggu lalu kamu sudah beli robot.''
Axel kecil menatap Papanya dengan mata seperti bulan purnama,''Papa.. dua.. ya...''
Oh Lucas tidak bisa untuk mengatakan tidak, mata putranya begitu menghipnotis. Hilang sudah rencana mengajari Axel tidak konsumtif, kalau anaknya gemas begini mana mungkin Lucas menolak.
''Okey, karena ini hari ulang tahun Ax, kita beli dua mainan!''
''Yeayy! Ess sayang Papa! Papa terbaaaaik!'' Axel mengecup pipi Lucas lalu berlari keluar kamar membawa mobil taxi ninaninu tit tiiiit berisik yang dia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucas (END)
General FictionNamaku Lucas. Aku menikahi seorang laki-laki di usiaku yang ke-19. Such a beautiful age right? Tapi aku harus menikahinya untuk menutupi hutang perusahaan, membiayai pengobatan orangtuaku, dan menjadi gay untuknya. Menjadi gay untuk Elthan. Sialan...